Tangan Kanan Warren Buffett dan Legenda Investor, Charlie Munger Meninggal Dunia di Usia 99 Tahun
Rabu, 29 November 2023 - 12:12 WIB
Charles Thomas Munger lahir pada 1 Januari 1924, di Omaha, Neb. Dia dibesarkan di lingkungan Dundee, setengah blok dari rumah Buffett, dan bersekolah di sekolah menengah yang sama dengan legenda investasi tersebut.
Dia bahkan sempat bekerja di toko kelontong kakek Buffett saat remaja, meski begitu duo ini tidak akan bertemu sampai nanti masing-masing dari mereka berusia 35 dan 29 tahun. Saat akhirnya bertemu, mereka menjadi teman dan mitra secara cepat.
Pada usia 17, Munger mendaftar di University of Michigan untuk belajar matematika, namun putus sekolah pada usia 19 tahun selama Perang Dunia II untuk melayani di Korps Udara Angkatan Darat AS. Sementara di Angkatan Darat, ia belajar meteorologi di Caltech di Pasadena, California, yang menjadi rumahnya.
Setelah Angkatan Darat, Munger memilih belajar hukum, sebuah hal yang tidak asing baginya mengingat bahwa ayahnya adalah seorang pengacara dan kakeknya adalah seorang hakim federal.
Ketika Munger mendaftar ke Harvard Law School, dia awalnya menerima penolakan. Kemudian Ia mendaftar lagi dan menerima gelar J.D. dari Harvard Law School, serta lulus cum laude pada tahun 1948. Setelah lulus dari sekolah hukum, Munger kembali ke Los Angeles di mana ia mempraktikkan hukum real estat.
Setelah ayahnya meninggal pada tahun 1959, Munger kembali ke Omaha untuk menyelesaikan urusannya. Sementara di sana, Munger makan siang di Omaha Club dengan teman-teman yang ketika itu mengundang Buffett. Makan siang itu lantas memicu persahabatan dan salah satu kemitraan bisnis terpenting yang pernah dijalin.
Investasi 'cerutu'
Pada tahun 1962, Munger memulai kemitraan investasi. Dia juga memulai sebuah firma hukum, Munger Tolles, tetapi berhenti beberapa tahun dari dunia hukum, untuk kemudian fokus pada investasi.
Buffett memuji Munger karena kebiasaan investasi "cerutu"-nya, sebuah strategi yang dipelajari dari Benjamin Graham untuk menemukan perusahaan dengan harga murah dan mendapatkan "isapan gratis" dari mereka.
Sementara itu ketika Buffett di awal-awal menerapkan strategi mengelola jumlah uang yang jauh lebih kecil, tapi berjalan naik. Munger "menetapkan arah untuk membangun bisnis yang akan menggabungkan keuntungan besar," menurut sebuah catatan sejarah Berkshire yang ditulis oleh Buffett sendiri.
Dia bahkan sempat bekerja di toko kelontong kakek Buffett saat remaja, meski begitu duo ini tidak akan bertemu sampai nanti masing-masing dari mereka berusia 35 dan 29 tahun. Saat akhirnya bertemu, mereka menjadi teman dan mitra secara cepat.
Pada usia 17, Munger mendaftar di University of Michigan untuk belajar matematika, namun putus sekolah pada usia 19 tahun selama Perang Dunia II untuk melayani di Korps Udara Angkatan Darat AS. Sementara di Angkatan Darat, ia belajar meteorologi di Caltech di Pasadena, California, yang menjadi rumahnya.
Setelah Angkatan Darat, Munger memilih belajar hukum, sebuah hal yang tidak asing baginya mengingat bahwa ayahnya adalah seorang pengacara dan kakeknya adalah seorang hakim federal.
Ketika Munger mendaftar ke Harvard Law School, dia awalnya menerima penolakan. Kemudian Ia mendaftar lagi dan menerima gelar J.D. dari Harvard Law School, serta lulus cum laude pada tahun 1948. Setelah lulus dari sekolah hukum, Munger kembali ke Los Angeles di mana ia mempraktikkan hukum real estat.
Setelah ayahnya meninggal pada tahun 1959, Munger kembali ke Omaha untuk menyelesaikan urusannya. Sementara di sana, Munger makan siang di Omaha Club dengan teman-teman yang ketika itu mengundang Buffett. Makan siang itu lantas memicu persahabatan dan salah satu kemitraan bisnis terpenting yang pernah dijalin.
Investasi 'cerutu'
Pada tahun 1962, Munger memulai kemitraan investasi. Dia juga memulai sebuah firma hukum, Munger Tolles, tetapi berhenti beberapa tahun dari dunia hukum, untuk kemudian fokus pada investasi.
Buffett memuji Munger karena kebiasaan investasi "cerutu"-nya, sebuah strategi yang dipelajari dari Benjamin Graham untuk menemukan perusahaan dengan harga murah dan mendapatkan "isapan gratis" dari mereka.
Sementara itu ketika Buffett di awal-awal menerapkan strategi mengelola jumlah uang yang jauh lebih kecil, tapi berjalan naik. Munger "menetapkan arah untuk membangun bisnis yang akan menggabungkan keuntungan besar," menurut sebuah catatan sejarah Berkshire yang ditulis oleh Buffett sendiri.
Lihat Juga :
tulis komentar anda