Inflasi November 2023 Capai 0,38%, Beras hingga Rokok Jadi Biang Kerok
Jum'at, 01 Desember 2023 - 11:01 WIB
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa inflasi November 2023 secara bulan ke bulan sebesar 0,38% dibandingkan Oktober 2023. Jika dibandingkan dengan November 2022, maka inflasi di November 2023 sebesar 2,86%.
"Untuk inflasi tahun kalender, November 2023 terhadap Desember 2022 adalah sebesar 2,19%," ujar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud dalam Rilis BPS, Jumat (1/12/2023).
Dia menyebut bahwa tingkat inflasi bulan November 2023 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu. Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar pada November 2023 adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,23% dan andil inflasi sebesar 0,32%.
"Adapun komoditas penyumbang utama inflasi antara lain cabai merah dengan andil inflasi 0,16%, cabai rawit dengan andil inflasi 0,08%, bawang merah dengan andil inflasi sebesar 0,03%, beras dengan andil inflasi sebesar 0,02%, dan gula pasir serta telur ayam ras dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,01%," jelas Edy.
Terdapat komoditas di luar kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang memberikan andil yang cukup signifikan terhadap inflasi secara bulanan, di antaranya tarif angkutan udara dengan andil inflasi 0,04%, emas perhiasan dengan andil inflasi 0,03%, dan tarif air minum dengan andil inflasi sebesar 0,01%.
"Sementara itu terdapat komoditas yang juga memberikan dorongan deflasi yaitu bensin dengan andil deflasi 0,04%, ikan segar dan daging ayam ras dengan andil deflasi masing-masing sebesar 0,01%," tandas Edy.
Secara sebaran inflasi bulanan November 2023 menurut wilayah, sebanyak 76 kota mengalami inflasi dan 11 kota mengalami deflasi, dengan inflasi tertinggi di Kota Bandar Lampung 1,05% dan deflasi terdalam di Kota Tuai sebesar 0,51%.
"Untuk inflasi tahun kalender, November 2023 terhadap Desember 2022 adalah sebesar 2,19%," ujar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud dalam Rilis BPS, Jumat (1/12/2023).
Dia menyebut bahwa tingkat inflasi bulan November 2023 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu. Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar pada November 2023 adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,23% dan andil inflasi sebesar 0,32%.
"Adapun komoditas penyumbang utama inflasi antara lain cabai merah dengan andil inflasi 0,16%, cabai rawit dengan andil inflasi 0,08%, bawang merah dengan andil inflasi sebesar 0,03%, beras dengan andil inflasi sebesar 0,02%, dan gula pasir serta telur ayam ras dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,01%," jelas Edy.
Terdapat komoditas di luar kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang memberikan andil yang cukup signifikan terhadap inflasi secara bulanan, di antaranya tarif angkutan udara dengan andil inflasi 0,04%, emas perhiasan dengan andil inflasi 0,03%, dan tarif air minum dengan andil inflasi sebesar 0,01%.
"Sementara itu terdapat komoditas yang juga memberikan dorongan deflasi yaitu bensin dengan andil deflasi 0,04%, ikan segar dan daging ayam ras dengan andil deflasi masing-masing sebesar 0,01%," tandas Edy.
Secara sebaran inflasi bulanan November 2023 menurut wilayah, sebanyak 76 kota mengalami inflasi dan 11 kota mengalami deflasi, dengan inflasi tertinggi di Kota Bandar Lampung 1,05% dan deflasi terdalam di Kota Tuai sebesar 0,51%.
(nng)
tulis komentar anda