Inflasi Tahunan Jakarta Sentuh 2,33% di November 2023, Intip Biang Keroknya
Sabtu, 02 Desember 2023 - 14:10 WIB
Di sisi lain, meningkatnya inflasi pada kelompok tersebut terutama didorong oleh kenaikan harga pada komoditas emas perhiasan yang dipengaruhi oleh kenaikan harga emas global.
Tak terkecuali kelompok transportasi pada Oktober 2023 mencatat inflasi sebesar 0,13% (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan lalu (0,67% mtm) sehingga memberikan andil 0,02% terhadap inflasi Jakarta.
“Tekanan inflasi pada kelompok tersebut terutama didorong oleh berlanjutnya kenaikan tarif angkutan udara sejalan dengan meningkatnya permintaan masyarakat jelang HBKN Nataru,” tambahnya.
Sementara, lanjut Arlyana, kelompok pakaian dan alas kaki justru mencatatkan deflasi sebesar 0,31% (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan lalu yang juga mencatat deflasi sebesar 0,22% (mtm). Sehingga memberikan andil sebesar -0,02% terhadap inflasi Jakarta November 2023.
Tidak hanya itu, koordinasi dan sinergitas yang terjalan BI Jakarta dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi DKI Jakarta melalui beragam kegiatan mampu menekan itu.
Atas hal itu, Arlyana menegaskan, kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah dengan Bank Indonesia serta seluruh stakeholder terkait yang tergabung dalam TPID Jakarta akan terus diperkuat untuk memastikan strategi 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif) dapat berjalan baik dan efektif, utamanya melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
“Dengan berbagai upaya sinergi dan kolaborasi tersebut, inflasi Jakarta diharapkan dapat tetap terkendali dalam sasaran 3,0±1% pada sisa tahun 2023 dan 2,5±1% pada tahun 2024,” tutupnya.
Tak terkecuali kelompok transportasi pada Oktober 2023 mencatat inflasi sebesar 0,13% (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan lalu (0,67% mtm) sehingga memberikan andil 0,02% terhadap inflasi Jakarta.
“Tekanan inflasi pada kelompok tersebut terutama didorong oleh berlanjutnya kenaikan tarif angkutan udara sejalan dengan meningkatnya permintaan masyarakat jelang HBKN Nataru,” tambahnya.
Sementara, lanjut Arlyana, kelompok pakaian dan alas kaki justru mencatatkan deflasi sebesar 0,31% (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan lalu yang juga mencatat deflasi sebesar 0,22% (mtm). Sehingga memberikan andil sebesar -0,02% terhadap inflasi Jakarta November 2023.
Tidak hanya itu, koordinasi dan sinergitas yang terjalan BI Jakarta dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi DKI Jakarta melalui beragam kegiatan mampu menekan itu.
Atas hal itu, Arlyana menegaskan, kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah dengan Bank Indonesia serta seluruh stakeholder terkait yang tergabung dalam TPID Jakarta akan terus diperkuat untuk memastikan strategi 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif) dapat berjalan baik dan efektif, utamanya melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
“Dengan berbagai upaya sinergi dan kolaborasi tersebut, inflasi Jakarta diharapkan dapat tetap terkendali dalam sasaran 3,0±1% pada sisa tahun 2023 dan 2,5±1% pada tahun 2024,” tutupnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda