China Gencar Dedolarisasi di Afrika, Ganti Dolar dengan Yuan

Minggu, 10 Desember 2023 - 19:00 WIB
Bank of China mendorong Yuan untuk digunakan lebih banyak perdagangan dengan negara Afrika hingga negara-negara tetangga. FOTO/Europeanconservative
JAKARTA - Bank of China di Zambia mendorong Yuan untuk digunakan dalam lebih banyak perdagangan dengan negara Afrika dan negara-negara tetangganya. Sebagai pemberi pinjaman terbesar keempat di dunia, Bank of China di Zambia telah berfungsi sebagai fasilitas kliring.

"Kami akan dengan sungguh-sungguh menjalankan tanggung jawab kami dan meningkatkan peran kami di Zambia untuk mendukung negara-negara Afrika lainnya dalam menyediakan layanan dan produk holistik yang terkait yang terkait dengan RMB dan untuk mempromosikan penggunaan RMB dalam perdagangan bilateral dan kegiatan ekonomi," ujar Wakil Presiden Bank of China Lin Jingzhen dikutip dari Business Insider dari Bloomberg, Minggu (10/12/2023).



China telah menjadi juara dalam tren dedolarisasi negara-negara yang berusaha mengurangi ketergantungan mereka pada dolar AS. Selain itu, Beijing juga menjadi rantai pasok utama di Afrika.



Sementara, Zambia adalah produsen tembaga terbesar kedua di Afrika dan ketujuh terbesar di dunia dan China adalah konsumen logam terbesar di dunia.

Tembaga juga berkontribusi terhadap 70% pendapatan ekspor luar negeri di Zambia, dan ekonominya telah goyah setelah pandemi, dengan inflasi yang tinggi mendorong mata uang kwacha ke rekor terendah tahun ini. Pada Juni, China membantu negara ini mencapai kesepakatan untuk merestrukturisasi utang sebesar USD6,3 miliar kepada pemerintah asing.



China terus menggeser pengaruh dolar AS di negara-negara Afrika lainnya. Awal tahun ini, Mesir menerbitkan obligasi panda dalam mata uang yuan untuk pertama kalinya. Di luar Afrika, China telah menandatangani beberapa perjanjian pertukaran mata uang dengan negara-negara seperti Argentina dan Arab Saudi, yang semakin mendorong penggunaan renminbi secara global.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More