Kapal ke Israel Jadi Target, Raksasa Pelayaran Dunia Setop Rute Laut Merah
Selasa, 19 Desember 2023 - 08:12 WIB
Sementara itu CMA CGM – perusahaan pelayaran terbesar ketiga di dunia – mengatakan, telah menginstruksikan semua kapal kontainernya "untuk mencapai daerah yang aman dan menghentikan perjalanan mereka dan mencari perairan yang aman dengan segera sampai pemberitahuan lebih lanjut".
Maersk, perusahaan pelayaran terbesar kedua di dunia, menggambarkan situasinya sangat "mengkhawatirkan".
"Menyusul insiden yang melibatkan Maersk Gibraltar kemarin dan serangan lain terhadap kapal kontainer hari ini. Kami telah menginstruksikan semua kapal Maersk di daerah itu untuk melewati Selat Bab al-Mandab untuk menghentikan perjalanan mereka sampai pemberitahuan lebih lanjut," katanya seperti dilansir BBC pada hari Jumat.
Tercatat ada empat perusahaan yang kini telah menangguhkan operasi di laut merah yang termasuk lima besar di dunia, para ahli pengiriman mengatakan, keputusan itu akan dibayar mahal.
"Ini untuk keamanan para kru, serta kapal itu sendiri dan juga polis asuransi. Premi sekarang akan sangat tinggi jika mereka bisa mendapatkan asuransi, jadi itu akan memiliki implikasi serius pada stok, biaya dan seluruh dinamika rantai pasokan," ungkap Sue Terpilowski dari Chartered Institute of Logistics and Transport, yang mewakili perusahaan yang peduli dengan rantai pasokan.
Selat Bab al-Mandab -yang juga dikenal sebagai Gerbang Air Mata- adalah saluran selebar 20 mil (32km), dan dikenal berbahaya. Lokasinya terletak di antara Yaman di Semenanjung Arab dan Djibouti dan Eritrea di pantai Afrika.
Ini adalah rute di mana kapal dapat mencapai Terusan Suez dari arah selatan -, dimana merupakan jalur pelayaran utama. Apabila menghindarinya berarti kapal harus mengambil rute yang lebih panjang, misalnya menavigasi di sekitar Afrika selatan.
Sekitar 17.000 kapal dan 10% perdagangan global melewatinya setiap tahun. Setiap kapal yang melewati Suez ke atau dari Samudra Hindia harus datang dengan melaluinya.
Maersk, perusahaan pelayaran terbesar kedua di dunia, menggambarkan situasinya sangat "mengkhawatirkan".
"Menyusul insiden yang melibatkan Maersk Gibraltar kemarin dan serangan lain terhadap kapal kontainer hari ini. Kami telah menginstruksikan semua kapal Maersk di daerah itu untuk melewati Selat Bab al-Mandab untuk menghentikan perjalanan mereka sampai pemberitahuan lebih lanjut," katanya seperti dilansir BBC pada hari Jumat.
Tercatat ada empat perusahaan yang kini telah menangguhkan operasi di laut merah yang termasuk lima besar di dunia, para ahli pengiriman mengatakan, keputusan itu akan dibayar mahal.
"Ini untuk keamanan para kru, serta kapal itu sendiri dan juga polis asuransi. Premi sekarang akan sangat tinggi jika mereka bisa mendapatkan asuransi, jadi itu akan memiliki implikasi serius pada stok, biaya dan seluruh dinamika rantai pasokan," ungkap Sue Terpilowski dari Chartered Institute of Logistics and Transport, yang mewakili perusahaan yang peduli dengan rantai pasokan.
Selat Bab al-Mandab -yang juga dikenal sebagai Gerbang Air Mata- adalah saluran selebar 20 mil (32km), dan dikenal berbahaya. Lokasinya terletak di antara Yaman di Semenanjung Arab dan Djibouti dan Eritrea di pantai Afrika.
Ini adalah rute di mana kapal dapat mencapai Terusan Suez dari arah selatan -, dimana merupakan jalur pelayaran utama. Apabila menghindarinya berarti kapal harus mengambil rute yang lebih panjang, misalnya menavigasi di sekitar Afrika selatan.
Sekitar 17.000 kapal dan 10% perdagangan global melewatinya setiap tahun. Setiap kapal yang melewati Suez ke atau dari Samudra Hindia harus datang dengan melaluinya.
(akr)
tulis komentar anda