Izin Operasional Sektor Kesehatan Mendominasi di Semester I/2020
Senin, 10 Agustus 2020 - 15:31 WIB
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat permohonan Izin Operasional Komersial (IOK) sektor Kesehatan menjadi yang terbanyak selama semester I/2020 (Januari-Juni). Dari total 112.862 IOK yang dikeluarkan, sebanyak 16.286 berasal dari sektor kesehatan.
Berdasarkan catatan Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi (Pusat KOPI) di BKPM, IOK sektor Perdagangan yang biasanya di posisi pertama, turun ke posisi kedua dengan jumlah sebanyak 15.634 IOK. Pada posisi ketiga ada IOK dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebanyak 10.048, selanjutnya sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebanyak 8.547 IOK dan sektor Perhubungan sebanyak 6.458 IOK.
Izin di sektor kesehatan memang meningkat di masa pandemi Covid-19. Pada bulan April 2020, jumlahnya bahkan meningkat hingga dua kali lipat menjadi sebanyak 5.444 IOK dari sebelumnya 2.405 IOK di bulan Maret 2020. IOK sektor Kesehatan menjadi IOK tertinggi selama tiga bulan berturut-turut sejak April hingga Juni 2020.
(Baca Juga: Gaet Investor Asing, Bahlil Pakai Taktik Juventus)
Juru Bicara Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Tina Talisa menyampaikan, pesatnya pengajuan izin kesehatan di masa pandemi ini sebagai bentuk minat pelaku usaha yang tinggi dalam merespons kebutuhan pasar akan alat kesehatan.
"Penurunan permohonan izin sempat terjadi. Jumlah pengajuan Nomor Induk Berusaha (NIB), Izin Usaha (IU) dan IOK sempat menurun di bulan April dan Mei 2020. Namun mulai Juni hingga saat ini, jumlahnya kembali naik. Ini sinyal positif bagi pemulihan ekonomi nasional," ujar Tina dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/8/2020).
Jumlah pengajuan NIB melalui sistem Online Single Submission (OSS) selama Semester I 2020 tercatat sebanyak 328.409 pemohon. Setelah sempat berada di posisi pengajuan terendah sebanyak 28.562 NIB di bulan Mei 2020, pada bulan Juni 2020 nilainya sudah kembali naik dua kali lipat menjadi 57.058 NIB.
Sepanjang Januari hingga Juni 2020 ini, pengajuan NIB yang paling dominan dengan persentase 57,6% adalah permohonan usaha mikro dan kecil sebanyak 189.188 NIB.
(Baca Juga: Andalan Investasi Masih Berkutat di Pulau Jawa, Ruwetnya Izin Jadi Persoalan)
"Data NIB yang diterbitkan ini menunjukkan daya juang pelaku usaha mikro dan kecil yang luar biasa. Pemerintah harus mendukung optimisme para pelaku usaha dengan kebijakan-kebijakan yang mempermudah. BKPM hadir di situ, memberikan dukungan penuh bagi investor. Investor dalam negeri dan luar negeri. Investor besar dan kecil. Semuanya dilayani. Kami optimistis ke depan perekonomian Indonesia akan segera bergeliat kembali," imbuh Tina.
Izin lain yang juga dicatatkan oleh Pusat KOPI BKPM adalah Izin Usaha (IU), dimana pada Semester I 2020 tercatat sebanyak 815.465 pemohon. Jumlah pengajuan IU pada bulan Juni 2020 telah kembali naik menjadi 124.055 pemohon, dari sebelumnya terpuruk pada jumlah 75.663 pemohon di bulan Mei 2020.
Berdasarkan catatan Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi (Pusat KOPI) di BKPM, IOK sektor Perdagangan yang biasanya di posisi pertama, turun ke posisi kedua dengan jumlah sebanyak 15.634 IOK. Pada posisi ketiga ada IOK dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebanyak 10.048, selanjutnya sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebanyak 8.547 IOK dan sektor Perhubungan sebanyak 6.458 IOK.
Izin di sektor kesehatan memang meningkat di masa pandemi Covid-19. Pada bulan April 2020, jumlahnya bahkan meningkat hingga dua kali lipat menjadi sebanyak 5.444 IOK dari sebelumnya 2.405 IOK di bulan Maret 2020. IOK sektor Kesehatan menjadi IOK tertinggi selama tiga bulan berturut-turut sejak April hingga Juni 2020.
(Baca Juga: Gaet Investor Asing, Bahlil Pakai Taktik Juventus)
Juru Bicara Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Tina Talisa menyampaikan, pesatnya pengajuan izin kesehatan di masa pandemi ini sebagai bentuk minat pelaku usaha yang tinggi dalam merespons kebutuhan pasar akan alat kesehatan.
"Penurunan permohonan izin sempat terjadi. Jumlah pengajuan Nomor Induk Berusaha (NIB), Izin Usaha (IU) dan IOK sempat menurun di bulan April dan Mei 2020. Namun mulai Juni hingga saat ini, jumlahnya kembali naik. Ini sinyal positif bagi pemulihan ekonomi nasional," ujar Tina dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/8/2020).
Jumlah pengajuan NIB melalui sistem Online Single Submission (OSS) selama Semester I 2020 tercatat sebanyak 328.409 pemohon. Setelah sempat berada di posisi pengajuan terendah sebanyak 28.562 NIB di bulan Mei 2020, pada bulan Juni 2020 nilainya sudah kembali naik dua kali lipat menjadi 57.058 NIB.
Sepanjang Januari hingga Juni 2020 ini, pengajuan NIB yang paling dominan dengan persentase 57,6% adalah permohonan usaha mikro dan kecil sebanyak 189.188 NIB.
(Baca Juga: Andalan Investasi Masih Berkutat di Pulau Jawa, Ruwetnya Izin Jadi Persoalan)
"Data NIB yang diterbitkan ini menunjukkan daya juang pelaku usaha mikro dan kecil yang luar biasa. Pemerintah harus mendukung optimisme para pelaku usaha dengan kebijakan-kebijakan yang mempermudah. BKPM hadir di situ, memberikan dukungan penuh bagi investor. Investor dalam negeri dan luar negeri. Investor besar dan kecil. Semuanya dilayani. Kami optimistis ke depan perekonomian Indonesia akan segera bergeliat kembali," imbuh Tina.
Izin lain yang juga dicatatkan oleh Pusat KOPI BKPM adalah Izin Usaha (IU), dimana pada Semester I 2020 tercatat sebanyak 815.465 pemohon. Jumlah pengajuan IU pada bulan Juni 2020 telah kembali naik menjadi 124.055 pemohon, dari sebelumnya terpuruk pada jumlah 75.663 pemohon di bulan Mei 2020.
(fai)
tulis komentar anda