Keras! Bos JPMorgan Sebut Bitcoin Tidak Berharga dan Kerap Jadi Alat Kejahatan

Jum'at, 12 Januari 2024 - 11:29 WIB
CEO JPMorgan Jamie Dimon bersikeras bahwa aset digital harus dilarang, dimana menurutnya Cryptocurrency memfasilitasi kegiatan ilegal seperti pencucian uang. Foto/Dok
JAKARTA - CEO JPMorgan Jamie Dimon bersikeras bahwa aset digital harus dilarang, dimana menurutnya Cryptocurrency memfasilitasi kegiatan ilegal seperti pencucian uang . Dimon sekali lagi melayangkan komentar keras terhadap cryptocurrency, usai menyebut Bitcoin sebagai aset yang "tidak berharga".

"Saya selalu mengatakan bahwa Bitcoin tidak memiliki nilai," kata Jamie Dimon kepada Fox Business Network seperti dilansir RT.



"Kerap digunakan dalam beberapa kasus seperti perdagangan seks, penghindaran pajak, pencucian uang, pendanaan terorisme. Bukan hanya orang yang membeli dan menjual Bitcoin," klaimnya.





Dimon dan beberapa pemimpin industri lainnya, termasuk Brian Moynihan dari Bank of America, mengatakan, pasar crypto harus mengikuti aturan anti pencucian uang yang sama dengan lembaga keuangan tradisional.

Serangkaian tweet palsu dari akun X Komisi Sekuritas dan Bursa AS minggu ini tentang keputusan persetujuan dana yang diperdagangkan di bursa Bitcoin (ETF) yang sangat ditunggu-tunggu mengirim harga crypto melonjak di atas USD47.000. Kemudian jatuh ke posisi USD45.400 setelah tweet tersebut ternyata palsu.

Industri kripto telah mengalami banyak skandal baru-baru ini, dimulai dengan runtuhnya pertukaran kripto FTX pada November 2022. Hal itu menempatkan sektor ini di bawah pengawasan ketat dari anggota parlemen AS dan mengakibatkan mantan CEO FTX Sam Bankman-Fried mendapatkan sanksi.

Pada November 2023, pertukaran kripto besar lainnya, Binance, didenda USD4,3 miliar untuk berbagai pelanggaran, mulai dari pencucian uang hingga penipuan bank.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More