Percepat Proyek Smelter, SGAR Mempawah Ditargetkan Beroperasi Oktober 2024
Selasa, 16 Januari 2024 - 18:10 WIB
Terkini, kata dia, progres pembangunan SGAR pada 2023 sudah melebihi target yang semula ditetapkan yakni sebesar 80%. Per 31 Desember 2023, progres pembangunan SGAR sudah mencapai 83,2%. "Makanya SGAR ini bisa rampung pada Juni 2024 nanti sehingga September atau Oktober sudah bisa first delivery," katanya.
Heri menjelaskan anggota Grup MIND ID, pada 2024, PT Inalum akan melakukan Final Investment Decision (FID) atau Keputusan Final Investasi untuk dua proyek meliputi proyek ekspansi smelter aluminium di Kuala Tanjung, Sumatera Utara dan proyek SGAR fase 2 di Mempawah, Kalimantan Barat. Pengembangan smelter aluminium di Kuala Tanjung tersebut berkapasitas 600 ribu ton.
Sementara untuk proyek SGAR fase 2 tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi alumina menjadi 3 juta ton dari yang hanya 1 juta ton per tahun dengan estimasi bahan bagi bauksit sebanyak 3,3 juta ton per tahun. "Kalau semuanya berjalan sesuai rencana dan tidak ada hambatan maka akan mulai proses konstruksi pada 2025 untuk SGAR fase 2," ucapnya.
"Kehadiran SGAR ini merupakan wujud dari mandat hilirisasi yang ditetapkan pemerintah kepada MIND ID. Melalui SGAR ini, MIND ID bisa mengolah bauksit menjadi aluminium tanpa harus mengekspor bahan mentah ke luar negeri dulu, karena SGAR merupakan smelter pelebur bauksit menjadi alumina," katanya.
Selain itu, SGAR bisa membuat adanya peningkatan nilai tambah program hilirisasi. Di mana, bauksit kini diproses menjadi alumina di dalam negeri tanpa harus mengirim bahan baku bauksit ke luar negeri. Hal ini tentunya akan memangkas biaya operasional.
"Dari alumina ini akan menghasilkan aluminium ingot seperti alloy, bollet, bar yang selanjutnya bisa menghasilkan produk aluminium kawat dan batang. Aplikasi dari hasil produk tersebut di antaranya untuk komponen pesawat terbang, kemasan makanan, refraktori, abrasif, dan yang lainnya," ujar Heri.
Heri menjelaskan anggota Grup MIND ID, pada 2024, PT Inalum akan melakukan Final Investment Decision (FID) atau Keputusan Final Investasi untuk dua proyek meliputi proyek ekspansi smelter aluminium di Kuala Tanjung, Sumatera Utara dan proyek SGAR fase 2 di Mempawah, Kalimantan Barat. Pengembangan smelter aluminium di Kuala Tanjung tersebut berkapasitas 600 ribu ton.
Sementara untuk proyek SGAR fase 2 tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi alumina menjadi 3 juta ton dari yang hanya 1 juta ton per tahun dengan estimasi bahan bagi bauksit sebanyak 3,3 juta ton per tahun. "Kalau semuanya berjalan sesuai rencana dan tidak ada hambatan maka akan mulai proses konstruksi pada 2025 untuk SGAR fase 2," ucapnya.
"Kehadiran SGAR ini merupakan wujud dari mandat hilirisasi yang ditetapkan pemerintah kepada MIND ID. Melalui SGAR ini, MIND ID bisa mengolah bauksit menjadi aluminium tanpa harus mengekspor bahan mentah ke luar negeri dulu, karena SGAR merupakan smelter pelebur bauksit menjadi alumina," katanya.
Selain itu, SGAR bisa membuat adanya peningkatan nilai tambah program hilirisasi. Di mana, bauksit kini diproses menjadi alumina di dalam negeri tanpa harus mengirim bahan baku bauksit ke luar negeri. Hal ini tentunya akan memangkas biaya operasional.
"Dari alumina ini akan menghasilkan aluminium ingot seperti alloy, bollet, bar yang selanjutnya bisa menghasilkan produk aluminium kawat dan batang. Aplikasi dari hasil produk tersebut di antaranya untuk komponen pesawat terbang, kemasan makanan, refraktori, abrasif, dan yang lainnya," ujar Heri.
(akr)
tulis komentar anda