Konsumsi Listrik Indonesia Naik 14% di 2023 Jadi 1.337 kWh Per Kapita

Kamis, 18 Januari 2024 - 20:28 WIB
Kementerian ESDM mencatat realisasi konsumsi listrik Indonesia sepanjang 2023 mencapai 1.337 kWh atau meningkat hingga 14%. Raihan tersebut masih lebih baik dari 4 negara ini. Foto/Dok
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM ) mencatat realisasi konsumsi listrik Indonesia sepanjang 2023 mencapai 1.337 kWh atau meningkat hingga 14% dibandingkan 2022 lalu yang tercatat 1.173 kWh per kapita.

"Konsumsi listrik per kapita kita 1.337 ini hasilnya engga jelek-jelek karena Myanmar, Kamboja, Timor Leste, Filipina malah masih di bawah," jelas Direktur Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan, Jisman P Hutajulu dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024 di Kantor Ditjen Ketenagalistrikan, Jakarta, Kamis (18/1/2024).



Diungkapkannya, realisasi konsumsi listrik pada 2023 juga melampaui target yang dipatok pada 2023 yaitu sebesar 1.336 kWh per kapita. Jisman menambahkan, meningkatkan konsumsi listrik dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa adanya pertumbuhan ekonomi di Indonesia.



"(Ada) pertumbuhan ekonomi. (Misal) bapak kan sekarang gajinya segini, ini perlu tadinya 1 kamar ada AC anak bikin AC lagi. Kan ada handphone sekarang nanti ada mobil listrik besar loh itu," terangnya.



Lebih lanjut, Ia mengungkapkan bahwa konsumsi listrik Indonesia di 2023 yang mencapai 1.337 kWh per kapita juga sudah cukup bagus dibandingkan negara lain seperti Myanmar Kamboja, Filipina, hingga Timor Leste.

"(Mereka) masih di bawah dan kita ini sangat luas ada 17 ribu penduduk 270 juta kita sebenarnya pengguna listrik juga tidak kalah dengan yang lain," imbuhnya.

Jisman merincikan, konsumsi listrik per kapita di Myanmar tercatat masih sebesar 416 kWh per kapita, Kamboja sebesar 524 kWh, Timor Leste sebesar 401 kWh dan filipina 976 kWh per Kapita.

Kendati demikian, Jisman menilai, RI masih perlu mengerek konsumsi listrik per kapita karena semakin tinggi konsumsi listrik menunjukkan kemakmuran masyarakat."Kita berharap paling tidak mengejar Thailand dulu di 2.000 sekian," tutupnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More