Luhut Akhirnya Bereaksi Usai Cak Imin Bilang Hilirisasi Ugal-ugalan

Rabu, 24 Januari 2024 - 20:15 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan merespons pernyataan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin soal program hilirisasi pemerintah yang digenjot ugal-ugalan.

Luhut mengatakan pernyataan Cak Imin sebagai pembohongan publik. Lantaran, tuduhan yang dilontarkan tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Bahkan, sikap Ketua Umum Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu dinilai tidak etis.

“Menurut saya itu satu karakter yang gak bagus untuk mencapai sesuatu posisi, anda membohongi publik, dengan memberikan informasi seperti tadi (hilirisasi ugal-ugalan),” papar Luhut melalui video pendek yang diunggah di akun Instagramnya, Rabu (24/1/2024).





Luhut mengaku ingin mengundang Cak Imin agar melihat langsung proses hilirisasi pertambangan dan nikel di kawasan industri nikel, Weda Bay Industrial Park (IWIP), dan PT Sulawesi Mining Investment (SMI) di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

“Saya pengen sebenarnya mengundang Muhaimin untuk berkunjung ke Weda Bay, ke Morowali, untuk lihat sendiri seeing is believing, gitu. Daripada anda berbohong kepada publik,” paparnya.

Muhaimin memang menuduh pemerintah melakukan hilirisasi secara ugal-ugalan. Hal itu disampaikan dalam debat keempat pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) pada minggu malam (21/1/2024) kemarin.

"Kita saksikan dalam proses penambangan dan bisnis tambang kita, hilirisasi dilakukan ugal-ugalan, merusak lingkungan, ada kecelakaan, tenaga asing mendominasi," ucapnya.



Cak Imin menilai, selain menjamurnya tambang ilegal di 2.500 lokasi, tambang legal yang ada saat ini belum membawa kesejahteraan bagi rakyat. Hal itu menyusul banyaknya tenaga asing yang diklaim mendominasi.
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More