CPO Makin Mahal, Apakah Harga MinyaKita Bakal Naik?
Senin, 29 Januari 2024 - 20:27 WIB
JAKARTA - Direktur Jendral Perdagangan Dalam Negeri Isy Karim mengatakan, saat ini harga CPO (Crude Palm Oil) tengah mengalami peningkatan, yang membuat harga jual minyak curah di pasaran ikut terkerek. Lantas bagaimana dengan Minyakita , apakah bakal ikutan naik?.
Ia menjelaskan, peningkatan harga CPO global itu bakal memicu harga minyak curah bakal naik di atas Rp14.000 per liter. Namun demikian, Isy mengaku saat ini pemerintah juga tengah menjaga ketersedian minyak di tengah adanya fluktuasi harga CPO.
"Kita lakukan supaya nanti teman-teman menjaga sampai dengan Lebaran ini minyak goreng di pasaran ada. Tapi MinyaKita banyak kok di pasar kita lihat," ujar Isy Karim di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (29/1/2024).
Meski di tengah kenaikan harga CPO global, Isy memastikan, harga MinyaKita tidak turut terkerek. Sebab pemerintah sudah memberikan semacam isentif yang diharapkan mampu membuat harga MinyaKita Stabil.
"Kan harga minyaknya sebenarnya sama, cuma karena MinyaKita tuh ada insentif kemasan, makanya harusnya harganya sama, Rp14 ribu. Hanya insentif untuk ekspornya kan beda, itu yang menjaga harganya tetap," sambung Isy.
Sedangkan minyak curah, dikatakan Isy tidak mendapatkan insentif dari pemerintah. Sehingga langsung terdampak pada kenaikan harga ketika CPO di pasar global tengah naik.
"Minyak curah itu naikkan menuju Rp14 ribu, karena kemarin sempat Rp13 ribu per liter," tutup Isy Karim.
Ia menjelaskan, peningkatan harga CPO global itu bakal memicu harga minyak curah bakal naik di atas Rp14.000 per liter. Namun demikian, Isy mengaku saat ini pemerintah juga tengah menjaga ketersedian minyak di tengah adanya fluktuasi harga CPO.
"Kita lakukan supaya nanti teman-teman menjaga sampai dengan Lebaran ini minyak goreng di pasaran ada. Tapi MinyaKita banyak kok di pasar kita lihat," ujar Isy Karim di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (29/1/2024).
Meski di tengah kenaikan harga CPO global, Isy memastikan, harga MinyaKita tidak turut terkerek. Sebab pemerintah sudah memberikan semacam isentif yang diharapkan mampu membuat harga MinyaKita Stabil.
"Kan harga minyaknya sebenarnya sama, cuma karena MinyaKita tuh ada insentif kemasan, makanya harusnya harganya sama, Rp14 ribu. Hanya insentif untuk ekspornya kan beda, itu yang menjaga harganya tetap," sambung Isy.
Sedangkan minyak curah, dikatakan Isy tidak mendapatkan insentif dari pemerintah. Sehingga langsung terdampak pada kenaikan harga ketika CPO di pasar global tengah naik.
"Minyak curah itu naikkan menuju Rp14 ribu, karena kemarin sempat Rp13 ribu per liter," tutup Isy Karim.
(akr)
tulis komentar anda