Usai Listing, Harta Djaya Karya (MEJA) Bidik Revenue Rp63 Miliar di 2024
Senin, 12 Februari 2024 - 22:09 WIB
JAKARTA - PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) membidik pendapatan usaha atau revenue mencapai Rp63 miliar pada tahun 2024. Target ini ditetapkan seiring pertumbuhan bisnis dekorasi dan jasa furnitur perseroan.
Direktur Utama MEJA, Richie Adrian Hartanto mengatakan, pihaknya optimistis dapat mencapai sasaran tersebut lebih cepat. “Target revenue tahun ini sekitar Rp63 miliar, di mana kami yakin di kuartal II sudah tercapai,” kata Richie saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (12/2/2024).
Pertumbuhan revenue ditetapkan sebesar 40%. Richie juga mengharapkan ini berdampak terhadap bottomline perusahaan alias profit. Adapun perseroan mengincar laba bersih sekitar 12% dari total pendapatan usaha yang ditargetkan.
Hingga Januari 2024, MEJA memiliki kontrak bisnis eksisting senilai Rp18 miliar, dengan total proyek yang on-pitching hampir Rp200 miliar. “Kami target revenue akan meningkat 40% dengan sejumlah proyek housing. Belanja modal kami sekitar Rp30an miliar, dananya dari pasar,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, MEJA menjadi perusahaan tercatat ke-14 yang melantai di BEI pada tahun 2024, dengan penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT MNC Sekuritas, dan penjamin emisi efek yaitu PT Erdhikha Elit Sekuritas.
Saham MEJA dilepas ke publik sebanyak 480 juta lembar saham atau setara 25,03% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh. MEJA telah melakukan proses penawaran umum pada tanggal 31 Januari - 6 Februari 2024 di harga Rp103.
Lihat Juga: Hadirkan Furnitur Estetis, Inovatif, dan Berkelanjutan, Sohnne Siap Dominasi Pasar Mebel AS di 2025
Baca Juga
Direktur Utama MEJA, Richie Adrian Hartanto mengatakan, pihaknya optimistis dapat mencapai sasaran tersebut lebih cepat. “Target revenue tahun ini sekitar Rp63 miliar, di mana kami yakin di kuartal II sudah tercapai,” kata Richie saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (12/2/2024).
Pertumbuhan revenue ditetapkan sebesar 40%. Richie juga mengharapkan ini berdampak terhadap bottomline perusahaan alias profit. Adapun perseroan mengincar laba bersih sekitar 12% dari total pendapatan usaha yang ditargetkan.
Hingga Januari 2024, MEJA memiliki kontrak bisnis eksisting senilai Rp18 miliar, dengan total proyek yang on-pitching hampir Rp200 miliar. “Kami target revenue akan meningkat 40% dengan sejumlah proyek housing. Belanja modal kami sekitar Rp30an miliar, dananya dari pasar,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, MEJA menjadi perusahaan tercatat ke-14 yang melantai di BEI pada tahun 2024, dengan penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT MNC Sekuritas, dan penjamin emisi efek yaitu PT Erdhikha Elit Sekuritas.
Saham MEJA dilepas ke publik sebanyak 480 juta lembar saham atau setara 25,03% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh. MEJA telah melakukan proses penawaran umum pada tanggal 31 Januari - 6 Februari 2024 di harga Rp103.
Lihat Juga: Hadirkan Furnitur Estetis, Inovatif, dan Berkelanjutan, Sohnne Siap Dominasi Pasar Mebel AS di 2025
(akr)
tulis komentar anda