RI Punya Potensi Energi Samudera 18 GW Tapi Pemanfaatannya 0%, Kok Bisa?

Kamis, 13 Agustus 2020 - 11:37 WIB
"Bioenergi sangat penting ke depan, terutama nanti kalau minyak habis, gas sedikit. Bioenergi ini adalah salah satu andalan kita," kata Arifin.

Salah satu keberhasilan pengembangan bioenergi adalah dengan diresmikannya pabrik katalis merah putih di Bandung beberapa waktu lalu. Pabrik tersebut merupakan pabrik katalis nasional pertama di Indonesia yang dikembangakan sejak tahun 1982 oleh ilmuwan Institut Teknologi Bandung. Pabrik tersebut diharapkan mampu memenuhi kebutuhan industri pengilangan minyak, kimia dan petrokimia, serta industri energi.

Jenis sumber EBT lain yang punya potensi besar namun belum teroptimalkan secara baik adalah panas bumi (23,9 GW), bayu atau angin (60,6 GW), Hidro atau air (75 GW), surya (207,8 GW) dan samudera. (Baca juga: Kala Sampai di Samudera, Anda Tidak Akan Berbicara tentang Arus Sungai )

Pemerintah sendiri menegaskan terus meningkatkan porsi energi bersih dalam bauran energi dengan mendorong investasi EBT. Dalam Paris Agreement, komitmen Indonesia di sektor EBT juga cukup kuat dengan menargetkan bauran EBT sebesar 23% di tahun 2025.

Adapun tindakan mitigasi yang dilakukan, diantaranya pengalihan anggaran subsidi bahan bakar ke kegiatan produk produktif seperti infrastruktur.

"Kita juga akan melaksanakan pemanfaatan waste to energy. Komitmen kita di sektor energi itu menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 314-398 juta ton CO2 pada tahun 2030. Bagaimana bisa memanfaatkan sumber-sumber yang ada di dalam negeri yang potensinya masih besar ini," tandasnya.
(ind)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More