PLN EPI Sukses Jaga Pasokan Energi Primer ke Pembangkit di 2023
Selasa, 20 Februari 2024 - 17:22 WIB
JAKARTA - Sub Holding PLN Energi Primer Indonesia ( PLN EPI ) sepanjang 2023 sukses memastikan pasokan energi primer untuk pembangkit terjaga dengan baik. Bahkan, untuk pasokan batu bara, selama 2023 ketersediaan tidak pernah berada di bawah 20 hari operasi (HOP).
"Sepanjang 2023 HOP tidak pernah di bawah 20 hari untuk batu bara. Demikian pula untuk gas dan bahan bakar minyak (BBM), semua sesuai kebutuhan sistem dan dalam kondisi yang sangat aman," ungkap Sekretaris Perusahaan PLN EPI Mamit Setiawan dalam acara "Press Briefieng Corporate Exposure PT PLN Energi Primer Indonesia" di Jakarta, Selasa (20/2/2024).
Mamit menambahkan, PLN EPI sesuai tugasnya sebagai penyedia energi primer yang terintegrasi, selalu memastikan agar semua terdistribusi dengan baik. Terlebih pada saat pelaksanaan Pesta Demokrasi 14 Februari lalu, kata dia, PLN EPI melakukan pemantauan ketat agar seluruh kegiatan berjalan lancar.
Pada kesempatan tersebut, Mamit juga memaparkan bahwa perusahaan pada tahun 2023 lalu sukses memasok biomassa sesuai target, yakni sebanyak 1 juta ton untuk program co-firing PLTU PLN. Berkat penggunaan biomassa tersebut, lanjut dia, terjadi pengurangan emisi gas rumah kaca sebanyak 1,05 juta ton Co2 ekuivalen.
Untuk tahun ini, sambung Mamit, target pasokan biomassa perusahaan ditingkatkan menjadi sebanyak 2,56 juta ton. Dengan meningkatnya pasokan biomassa untuk co-firing PLTU, kata Mamit, target pengurangan emisi CO2 pun meningkat dua kali lipat menjadi 2,8 juta ton CO2 ekuivalen. Target penggunaan biomassa bahkan digenjot menjadi 10 juta ton pada 2025 dengan potensi pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 10 juta ton ekuivalen.
"Ini memang tantangan yang tidak mudah. Tapi kami optimistis bisa mencapai target tersebut. Kami sudah memetakan potensi biomassa yang ada dan PLN EPI juga terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan pasokan biomassa ke depan tercapai sesuai target," tegasnya.
"Sepanjang 2023 HOP tidak pernah di bawah 20 hari untuk batu bara. Demikian pula untuk gas dan bahan bakar minyak (BBM), semua sesuai kebutuhan sistem dan dalam kondisi yang sangat aman," ungkap Sekretaris Perusahaan PLN EPI Mamit Setiawan dalam acara "Press Briefieng Corporate Exposure PT PLN Energi Primer Indonesia" di Jakarta, Selasa (20/2/2024).
Mamit menambahkan, PLN EPI sesuai tugasnya sebagai penyedia energi primer yang terintegrasi, selalu memastikan agar semua terdistribusi dengan baik. Terlebih pada saat pelaksanaan Pesta Demokrasi 14 Februari lalu, kata dia, PLN EPI melakukan pemantauan ketat agar seluruh kegiatan berjalan lancar.
Pada kesempatan tersebut, Mamit juga memaparkan bahwa perusahaan pada tahun 2023 lalu sukses memasok biomassa sesuai target, yakni sebanyak 1 juta ton untuk program co-firing PLTU PLN. Berkat penggunaan biomassa tersebut, lanjut dia, terjadi pengurangan emisi gas rumah kaca sebanyak 1,05 juta ton Co2 ekuivalen.
Untuk tahun ini, sambung Mamit, target pasokan biomassa perusahaan ditingkatkan menjadi sebanyak 2,56 juta ton. Dengan meningkatnya pasokan biomassa untuk co-firing PLTU, kata Mamit, target pengurangan emisi CO2 pun meningkat dua kali lipat menjadi 2,8 juta ton CO2 ekuivalen. Target penggunaan biomassa bahkan digenjot menjadi 10 juta ton pada 2025 dengan potensi pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 10 juta ton ekuivalen.
"Ini memang tantangan yang tidak mudah. Tapi kami optimistis bisa mencapai target tersebut. Kami sudah memetakan potensi biomassa yang ada dan PLN EPI juga terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan pasokan biomassa ke depan tercapai sesuai target," tegasnya.
(fjo)
tulis komentar anda