Giliran Ekonomi Jerman Diramalkan Bakal Jatuh ke Jurang Resesi
Rabu, 21 Februari 2024 - 14:30 WIB
JAKARTA - Ekonomi Jerman diramalkan bakal kembali melemah pada kuartal pertama tahun 2024 untuk jatuh ke jurang resesi , seperti disampaikan bank sentral negara itu dalam laporan bulanan terbarunya. Menurut perkiraan, permintaan industri eksternal Jerman kemungkinan akan tetap lemah.
Sementara konsumen akan terus berhati-hati dengan pengeluaran mereka dan investasi domestik bakal mendapatkan pukulan yang jauh lebih kuat dari suku bunga tinggi.
"Masih belum ada pemulihan untuk ekonomi Jerman ... Beberapa faktor negatif kemungkinan akan tetap ada di kuartal pertama 2024... Oleh karena itu, output ekonomi akan kembali menunjukkan sedikit penurunan. Dengan penurunan output ekonomi kedua berturut-turut, ekonomi Jerman akan berada dalam resesi teknis," kata Bundesbank.
Hal ini mengacu pada kuartal terakhir tahun 2023, ketika PDB Jerman saat itu berkontraksi sebesar 0,3% secara tahunan. Maka secara teknis apabila ekonomi Jerman kembali menyusut di awal tiga bulan 2024, maka ekonomi terbesar di Eropa itu resmi memasuki resesi usai mencatatkan tren pertumbuhan negatif secara dua kuartalan beruntun.
Analis mengkaitkan kinerja ekonomi Jerman yang lemah dengan efek setelah krisis energi yang mencengkeram negara itu usai pecahnya perang Rusia Ukraina . Negara-negara Barat menempatkan banyak pembatasan ekonomi pada Rusia, yang menyebabkan blok Eropa sebagian besar kehilangan akses ke energi Rusia yang murah.
Kondisi tersebut menjadi pukulan yang sangat kuat bagi ekonomi industri berat Jerman, yang sekarang berada di kuartal keempat berturut-turut dari pertumbuhan nol atau negatif.
Sebagai informasi Jerman adalah satu-satunya ekonomi G7 yang mengalami kontraksi tahun lalu. Para ekonom, termasuk di dua pemberi pinjaman terbesar di negara itu, Deutsche Bank dan Commerzbank, baru-baru ini memperkirakan kontraksi bakal berlanjut pada tahun 2024.
Sementara konsumen akan terus berhati-hati dengan pengeluaran mereka dan investasi domestik bakal mendapatkan pukulan yang jauh lebih kuat dari suku bunga tinggi.
"Masih belum ada pemulihan untuk ekonomi Jerman ... Beberapa faktor negatif kemungkinan akan tetap ada di kuartal pertama 2024... Oleh karena itu, output ekonomi akan kembali menunjukkan sedikit penurunan. Dengan penurunan output ekonomi kedua berturut-turut, ekonomi Jerman akan berada dalam resesi teknis," kata Bundesbank.
Hal ini mengacu pada kuartal terakhir tahun 2023, ketika PDB Jerman saat itu berkontraksi sebesar 0,3% secara tahunan. Maka secara teknis apabila ekonomi Jerman kembali menyusut di awal tiga bulan 2024, maka ekonomi terbesar di Eropa itu resmi memasuki resesi usai mencatatkan tren pertumbuhan negatif secara dua kuartalan beruntun.
Analis mengkaitkan kinerja ekonomi Jerman yang lemah dengan efek setelah krisis energi yang mencengkeram negara itu usai pecahnya perang Rusia Ukraina . Negara-negara Barat menempatkan banyak pembatasan ekonomi pada Rusia, yang menyebabkan blok Eropa sebagian besar kehilangan akses ke energi Rusia yang murah.
Kondisi tersebut menjadi pukulan yang sangat kuat bagi ekonomi industri berat Jerman, yang sekarang berada di kuartal keempat berturut-turut dari pertumbuhan nol atau negatif.
Sebagai informasi Jerman adalah satu-satunya ekonomi G7 yang mengalami kontraksi tahun lalu. Para ekonom, termasuk di dua pemberi pinjaman terbesar di negara itu, Deutsche Bank dan Commerzbank, baru-baru ini memperkirakan kontraksi bakal berlanjut pada tahun 2024.
(akr)
tulis komentar anda