Semakin Berkembang, Pertagas Lirik Potensi Bisnis Baru
Jum'at, 23 Februari 2024 - 21:43 WIB
"Pertagas juga telah membangun Pipa Minyak Rokan dan telah mengalirkan minyak, serta telah melaksanakan commissioning Pipa Gas Senipah-Balikpapan," tambah Baron.
Kedua jaringan pipa tersebut menambah daftar infrastruktur energi yang dibangun dan dikelola Pertagas. Perseroan hingga saat ini telah membangun dan mengelola Pipa Gas Arun Belawan; Pipa Gas Duri- Dumai; Pipa Gas Grisik-Pusri; Pipa Gas Gresik-Semarang; Pipa Gas Muara Karang-Muara Tawar; Pipa Gas Porong-Grati; Pipa Minyak Tempino – Plaju; LPG Plant PSG; Fasilitas LNG Filling Station Arun; Fasilitas LNG Filling Station Bontang; Terminal Regasifikasi Arun, dan CNG Tambak Lorok.
Melalui tagline terbaru yaitu Delivering Reliable Energy, lanjut Baron, Pertagas berkomitmen utuk menyediakan infrastruktur energi serta menyalurkan energi secara handal melalui operational & HSSE excellence. "Melalui penyediaan infrastruktur energi & penyaluran energi yang handal tersebut diharapkan manfaatnya dapat dirasakan ke seluruh lini kehidupan yang sejalan dengan program kedaulatan energi nasional, serta mendukung tercapainya NZE 2060," tegasnya.
Secara terpisah, Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengatakan, sejak Pertagas berdiri sampai dengan saat ini kinerjanya terus meningkat, termasuk ketika harus mengalami penyesuaian pasca-implementasi pembentukan subholding-subholding Pertamina.
"Performa Pertagas cukup baik, baik dari indikator operasional maupun finansialnya. Dengan adanya sumber pasokan dan pengguna energi migas yang tidak selalu sama, berpotensi meningkatkan peran Pertagas ke depan sebagai transporter dan distributornya," kata Komaidi.
Porsi produksi migas milik Pertamina yang semakin meningkat juga akan berkorelasi positif dengan kinerja Pertagas. Artinya dengan menangani distribusi semua volume migas milik Pertamina saja sudah akan baik bagi kinerja operasional dan keuangan Pertagas.
Menurut Komaidi, peran Pertagas terhadap sektor migas nasional sangat penting dan strategis. Peran Pertagas penting karena menjadi konektor antara produsen dan konsumen, terutama gas yang amat membutuhkan ketersediaan infrastruktur penunjangnya.
Ke depan, lanjut Komaidi, implementasi kebijakan transisi energi berpotensi memberikan dampak positif bagi kinerja operasional dan keuangan Pertagas. Dalam kelompok fosil gas merupakan yang paling ramah lingkungan dan peluang pemanfaatannya diperluas akan semakin besar. "Pertagas perlu proaktif dan mengambil inisiatif untuk membangun dan memperluas infrastruktur migas. Rencana peningkatan pemanfaatan gas perlu disambut dengan menyiapkan infrastrukturnya," tandasnya.
Kedua jaringan pipa tersebut menambah daftar infrastruktur energi yang dibangun dan dikelola Pertagas. Perseroan hingga saat ini telah membangun dan mengelola Pipa Gas Arun Belawan; Pipa Gas Duri- Dumai; Pipa Gas Grisik-Pusri; Pipa Gas Gresik-Semarang; Pipa Gas Muara Karang-Muara Tawar; Pipa Gas Porong-Grati; Pipa Minyak Tempino – Plaju; LPG Plant PSG; Fasilitas LNG Filling Station Arun; Fasilitas LNG Filling Station Bontang; Terminal Regasifikasi Arun, dan CNG Tambak Lorok.
Melalui tagline terbaru yaitu Delivering Reliable Energy, lanjut Baron, Pertagas berkomitmen utuk menyediakan infrastruktur energi serta menyalurkan energi secara handal melalui operational & HSSE excellence. "Melalui penyediaan infrastruktur energi & penyaluran energi yang handal tersebut diharapkan manfaatnya dapat dirasakan ke seluruh lini kehidupan yang sejalan dengan program kedaulatan energi nasional, serta mendukung tercapainya NZE 2060," tegasnya.
Secara terpisah, Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengatakan, sejak Pertagas berdiri sampai dengan saat ini kinerjanya terus meningkat, termasuk ketika harus mengalami penyesuaian pasca-implementasi pembentukan subholding-subholding Pertamina.
"Performa Pertagas cukup baik, baik dari indikator operasional maupun finansialnya. Dengan adanya sumber pasokan dan pengguna energi migas yang tidak selalu sama, berpotensi meningkatkan peran Pertagas ke depan sebagai transporter dan distributornya," kata Komaidi.
Porsi produksi migas milik Pertamina yang semakin meningkat juga akan berkorelasi positif dengan kinerja Pertagas. Artinya dengan menangani distribusi semua volume migas milik Pertamina saja sudah akan baik bagi kinerja operasional dan keuangan Pertagas.
Menurut Komaidi, peran Pertagas terhadap sektor migas nasional sangat penting dan strategis. Peran Pertagas penting karena menjadi konektor antara produsen dan konsumen, terutama gas yang amat membutuhkan ketersediaan infrastruktur penunjangnya.
Ke depan, lanjut Komaidi, implementasi kebijakan transisi energi berpotensi memberikan dampak positif bagi kinerja operasional dan keuangan Pertagas. Dalam kelompok fosil gas merupakan yang paling ramah lingkungan dan peluang pemanfaatannya diperluas akan semakin besar. "Pertagas perlu proaktif dan mengambil inisiatif untuk membangun dan memperluas infrastruktur migas. Rencana peningkatan pemanfaatan gas perlu disambut dengan menyiapkan infrastrukturnya," tandasnya.
(fjo)
tulis komentar anda