Syngenta Pasarkan NK Pendekar Sakti, Jagung Bioteknologi Pertama di Indonesia

Selasa, 27 Februari 2024 - 18:54 WIB
Fauzi mengatakan, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 318 juta jiwa pada tahun 2045. Seiring dengan itu, kebutuhan pakan untuk menghasilkan protein hewani pun akan meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dibutuhkan sekitar 62 juta ton jagung per tahun. Produksi jagung ditargetkan mencapai 70 juta ton sehingga diharapkan akan ada surplus 8 juta ton untuk diekspor. Untuk mencapai jumlah tersebut, luas panen minimal rata-rata produksi jagung nasional harus mencapai 7-8 ton/ha. Pada saat itu nilai uang yang berputar di industri ini diperkirakan akan mencapai Rp350 triliun.



"Industri jagung memiliki potensi pertumbuhan berkelanjutan yang sangat besar. Namun, di sisi lain, juga terdapat banyak tantangan yang harus dihadapi seperti alih fungsi lahan, ketersediaan pupuk, ancaman penyakit dan perubahan iklim. Jagung bioteknologi adalah salah satu kunci menjawab tantangan sekaligus menjadi jalan meraih potensi besar tersebut," ujarnya.

Dia menambahkan, potensi peningkatan hasil panen dari jagung bioteknologi dengan keunggulan ganda ini berkisar 10% dibandingkan benih nonbioteknologi. Dengan harga pipilan jagung saat ini yang cukup tinggi, hasil ini cukup signifikan bagi petani. Benih jagung unggul NK Pendekar Sakti, tegas dia, merupakan jawaban bagi para petani karena akan lebih meningkatkan hasil dan juga keuntungan yang didapat petani. Jagung bioteknologi ini juga mempermudah petani dalam bercocok tanam dengan biaya yang lebih murah.

Di bagian lain, Munip petani dari Tuban, Jawa Timur menyampaikan ketika tanaman jagung pada umumnya terserang ulat, akan sulit sekali dibasmi. Tapi, ketika benihnya sedari awal sudah tahan terhadap ulat, maka secara otomotis biaya untuk menanggulangi serangan hama bisa dikurangi karena tidak perlu melakukan penyemprotan. Hasil panen NK Pendekar Sakti pun menurutnya sangat bagus dengan warna jagung yang cerah dengan bulir yang penuh.

"Kami sudah buat hitung-hitungan dan kami yakin biaya untuk menanam jagung varietas baru dengan keunggulan ganda ini pasti lebih murah. Kami benar-benar senang dan berharap bisa segera menanam jagung ini di lahan yang lebih luas," tuturnya.
(fjo)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More