Simak!, Ini Lima Program Strategis Dalam Pidato Kenegaraan Jokowi
Sabtu, 15 Agustus 2020 - 10:30 WIB
"Kita bajak momentum krisis untuk melakukan lompatan-lompatan besar. Pada usia ke-75 tahun ini, kita telah menjadi negara upper middle income country, 25 tahun lagi, pada usia seabad Republik Indonesia, kita harus mencapai kemajuan yang besar, menjadikan Indonesia negara maju," ujarnya.
Kedua, Bantuan Sosial dan Kesehatan
Jokowi bilang, krisis kesehatan berdampak pada perekonomian nasional, karena itu pemerintah harus cepat bergerak cepat. Saat ini, pemerintah sudah memberikan bantuan sosial bagi masyarakat melalui bantuan sembako, bansos tunai, subsidi dan diskon tarif listrik, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa, dan subsidi gaji.
Bahkan, membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk memperoleh restrukturisasi kredit, memperoleh bantuan Presiden produktif berupa bantuan modal darurat, dan membantu pembelian produk-produk UMKM. Selain itu, membantu tenaga kerja yang menjadi korban PHK, antara lain melalui bantuan sosial dan program Prakerja.
Di sisi kesehatan, pemerintah juga harus menambah dan menyiapkan rumah sakit, rumah isolasi, obat-obatan, alat kesehatan, dan mendisiplinkan protokol kesehatan. Semuanya harus dilakukan secara cepat, dalam waktu yang sangat singkat.
Ketiga, Pengembangan Ketahanan di Sektor Industri
Penguatan kapasitas dan ketahanan pangan, kata Kepala Negara, dilakukan dengan menjamin kelancaran rantai pasokan makanan dari hulu produksi sampai hilir distribusi ke seluruh wilayah. Efisiensi produksi pangan, peningkatan nilai tambah bagi petani, penguatan koperasi, dan metode korporasi petani akan terus ditingkatkan pemerintah.
Dia juga bilang, food estate sedang dibangun untuk memperkuat cadangan pangan nasional, bukan hanya di hulu, tetapi juga bergerak di hilir produk pangan industri. Bukan lagi menggunakan cara-cara manual, tetapi menggunakan teknologi modern dan pemanfaatan kecanggihan digital.
Bukan juga untuk pasar domestik, tetapi juga untuk pasar internasional. Saat ini, lanjut Jokowi, sedang dikembangkan food estate di Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Sumatera Utara, dan akan dilakukan di beberapa daerah lain. Program ini merupakan sinergi antara pemerintah, pelaku swasta, dan masyarakat sebagai pemilik lahan maupun sebagai tenaga kerja.
Keempat, Kemandirian Energi
Kedua, Bantuan Sosial dan Kesehatan
Jokowi bilang, krisis kesehatan berdampak pada perekonomian nasional, karena itu pemerintah harus cepat bergerak cepat. Saat ini, pemerintah sudah memberikan bantuan sosial bagi masyarakat melalui bantuan sembako, bansos tunai, subsidi dan diskon tarif listrik, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa, dan subsidi gaji.
Bahkan, membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk memperoleh restrukturisasi kredit, memperoleh bantuan Presiden produktif berupa bantuan modal darurat, dan membantu pembelian produk-produk UMKM. Selain itu, membantu tenaga kerja yang menjadi korban PHK, antara lain melalui bantuan sosial dan program Prakerja.
Di sisi kesehatan, pemerintah juga harus menambah dan menyiapkan rumah sakit, rumah isolasi, obat-obatan, alat kesehatan, dan mendisiplinkan protokol kesehatan. Semuanya harus dilakukan secara cepat, dalam waktu yang sangat singkat.
Ketiga, Pengembangan Ketahanan di Sektor Industri
Penguatan kapasitas dan ketahanan pangan, kata Kepala Negara, dilakukan dengan menjamin kelancaran rantai pasokan makanan dari hulu produksi sampai hilir distribusi ke seluruh wilayah. Efisiensi produksi pangan, peningkatan nilai tambah bagi petani, penguatan koperasi, dan metode korporasi petani akan terus ditingkatkan pemerintah.
Dia juga bilang, food estate sedang dibangun untuk memperkuat cadangan pangan nasional, bukan hanya di hulu, tetapi juga bergerak di hilir produk pangan industri. Bukan lagi menggunakan cara-cara manual, tetapi menggunakan teknologi modern dan pemanfaatan kecanggihan digital.
Bukan juga untuk pasar domestik, tetapi juga untuk pasar internasional. Saat ini, lanjut Jokowi, sedang dikembangkan food estate di Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Sumatera Utara, dan akan dilakukan di beberapa daerah lain. Program ini merupakan sinergi antara pemerintah, pelaku swasta, dan masyarakat sebagai pemilik lahan maupun sebagai tenaga kerja.
Keempat, Kemandirian Energi
Lihat Juga :
tulis komentar anda