Alasan Sepatu Bata Tutup Pabrik: Sepi Pembeli, 4 Tahun Rugi Terus
Minggu, 05 Mei 2024 - 14:57 WIB
JAKARTA - PT Sepatu Bata Tbk mengalami kerugian dalam beberapa tahun terakhir akibat penurunan permintaan pelanggan. Hal itu berakibat pada penutupan pabrik di Purwakarta, Jawa Barat.
"Dengan keputusan ini, maka perseroan tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta," ujar Sekretaris Perusahaan Bata Hatta Tutuko dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Minggu (5/5/2024).
Manajemen menjelaskan penutupan operasional pabrik sepatu Bata di Purwakarta dilakukan sejak 30 April 2024 ini merupakan bagian dari upaya perseroan selama 4 tahun terakhir untuk bertahan di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi serta perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat. Permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di Pabrik Purwakarta terus menurun.
Sepatu Bata merupakan merek legendaris di Indonesia. Pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu ikut menghajar usaha.
Berdasarkan laporan, kinerja penjualan perseroan turun 49% dari Rp931,27 miliar pada 2019 menjadi Rp459,58 miliar pada 2020. Tahun 2019 kerugian hanya Rp23,44 miliar melonjak jadi Rp177,76 miliar di 2020.
Per 31 Desember 2023, BATA membukukan kerugian tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp190,29 miliar. Penjualan neto BATA tercatat Rp609,61 miliar pada 2023 atau turun 5,26% year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya Rp643,45 miliar.
"Dengan keputusan ini, maka perseroan tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta," ujar Sekretaris Perusahaan Bata Hatta Tutuko dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Minggu (5/5/2024).
Manajemen menjelaskan penutupan operasional pabrik sepatu Bata di Purwakarta dilakukan sejak 30 April 2024 ini merupakan bagian dari upaya perseroan selama 4 tahun terakhir untuk bertahan di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi serta perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat. Permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di Pabrik Purwakarta terus menurun.
Sepatu Bata merupakan merek legendaris di Indonesia. Pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu ikut menghajar usaha.
Berdasarkan laporan, kinerja penjualan perseroan turun 49% dari Rp931,27 miliar pada 2019 menjadi Rp459,58 miliar pada 2020. Tahun 2019 kerugian hanya Rp23,44 miliar melonjak jadi Rp177,76 miliar di 2020.
Per 31 Desember 2023, BATA membukukan kerugian tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp190,29 miliar. Penjualan neto BATA tercatat Rp609,61 miliar pada 2023 atau turun 5,26% year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya Rp643,45 miliar.
(nng)
tulis komentar anda