Great Eastern Life Luncurkan Dana Investasi yang Mendukung ESG dan Dilengkapi AI
Kamis, 16 Mei 2024 - 13:12 WIB
JAKARTA - Sebagai komitmen dan aksi nyata Great Eastern Life Indonesia dalam menerapkan prinsip-prinsip ESG (Environment-Social-Governance) di dalam lini bisnisnya, Great Eastern Life Indonesia meluncurkan GreatLink SustAInability Equity Fund – sub dana yang mengoptimalkan penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam pengelolaan investasi nya pada saham-saham yang mempertimbangkan aspek Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola Perusahaan yang baik di Bursa Efek Indonesia.
GreatLink SustAInability Equity Fund merupakan alternatif pilihan dana investasi bagi nasabah yang ingin mendapatkan tingkat hasil investasi yang optimal dengan tingkat risiko tinggi untuk investasi jangka panjang. Untuk penempatan investasi pada GreatLink SustAInability Equity Fund sebagian besar pada instrumen ekuitas dengan alokasi min. 80% pada Efek Ekuitas dan maks. 20% pada Pasar Uang.
ESG telah menjadi standar yang digunakan untuk menilai perusahaan atas komitmennya terhadap keberlanjutan sehingga mampu menghasilkan produk/layanan yang berdampak positif bagi ekonomi, sosial, & lingkungan. Tak hanya itu, ESG juga kerap kali dipakai menjadi salah satu parameter apakah perusahaan memiliki ketahanan tinggi dalam menghadapi masa krisis dan apakah perusahaan mampu menciptakan kinerja profitabilitas dalam jangka panjang.
Bursa Efek Indonesia (BEI) itu sendiri telah meluncurkan indeks saham berbasis aturan ESG yang bernama IDX ESG Leaders pada 14 Desember 2022. Indeks tersebut mengukur kinerja perusahaan-perusahaan di Indonesia yang menerapkan praktik ESG atau yang disebut dengan perusahaan berisiko ESG rendah. Filter utama daftar emiten yang masuk ke dalam Indeks IDX ESG Leaders ialah perusahaan-perusahaan yang memiliki skor risiko rendah atau rating ESG dari Sustainalytics .
Per November 2023, Direktur Utama BEI, Iman Rachman dalam acara Mandiri Sustainability Forum pada Kamis, 7 Desember 2023, mengungkapkan, bahwa sebanyak 44% perusahaan emiten di BEI dengan risiko ESG rendah mengalami apresiasi harga saham yang lebih tinggi dibandingkan emiten lainnya.
Daftar perusahaan emiten dengan risiko ESG rendah tersebut memiliki kinerja keuangan positif yang ditandai dengan pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan ESG bukan hanya tentang mewujudkan tanggung jawab sosial, tetapi juga bisa berkontribusi pada profitabilitas perusahaan.
Great Eastern Life Indonesia sendiri telah menerapkan praktik ESG dalam keberlangsungan bisnis dengan berlandaskan pada tiga pilar keberlanjutan (sustainability), yaitu lingkungan (environment), sosial (social), dan tata kelola (governance).
GreatLink SustAInability Equity Fund merupakan alternatif pilihan dana investasi bagi nasabah yang ingin mendapatkan tingkat hasil investasi yang optimal dengan tingkat risiko tinggi untuk investasi jangka panjang. Untuk penempatan investasi pada GreatLink SustAInability Equity Fund sebagian besar pada instrumen ekuitas dengan alokasi min. 80% pada Efek Ekuitas dan maks. 20% pada Pasar Uang.
ESG telah menjadi standar yang digunakan untuk menilai perusahaan atas komitmennya terhadap keberlanjutan sehingga mampu menghasilkan produk/layanan yang berdampak positif bagi ekonomi, sosial, & lingkungan. Tak hanya itu, ESG juga kerap kali dipakai menjadi salah satu parameter apakah perusahaan memiliki ketahanan tinggi dalam menghadapi masa krisis dan apakah perusahaan mampu menciptakan kinerja profitabilitas dalam jangka panjang.
Baca Juga
Bursa Efek Indonesia (BEI) itu sendiri telah meluncurkan indeks saham berbasis aturan ESG yang bernama IDX ESG Leaders pada 14 Desember 2022. Indeks tersebut mengukur kinerja perusahaan-perusahaan di Indonesia yang menerapkan praktik ESG atau yang disebut dengan perusahaan berisiko ESG rendah. Filter utama daftar emiten yang masuk ke dalam Indeks IDX ESG Leaders ialah perusahaan-perusahaan yang memiliki skor risiko rendah atau rating ESG dari Sustainalytics .
Per November 2023, Direktur Utama BEI, Iman Rachman dalam acara Mandiri Sustainability Forum pada Kamis, 7 Desember 2023, mengungkapkan, bahwa sebanyak 44% perusahaan emiten di BEI dengan risiko ESG rendah mengalami apresiasi harga saham yang lebih tinggi dibandingkan emiten lainnya.
Daftar perusahaan emiten dengan risiko ESG rendah tersebut memiliki kinerja keuangan positif yang ditandai dengan pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan ESG bukan hanya tentang mewujudkan tanggung jawab sosial, tetapi juga bisa berkontribusi pada profitabilitas perusahaan.
Great Eastern Life Indonesia sendiri telah menerapkan praktik ESG dalam keberlangsungan bisnis dengan berlandaskan pada tiga pilar keberlanjutan (sustainability), yaitu lingkungan (environment), sosial (social), dan tata kelola (governance).
tulis komentar anda