Tingkatkan Kinerja, Wahana Inti Selaras Terbitkan Obligasi Rp2 Triliun
Selasa, 11 Juni 2024 - 20:00 WIB
JAKARTA - PT Wahana Inti Selaras ( WISEL )menggelar Penawaran Umum Obligasi III tahun 2024. Perusahaan distributor truk dan alat berat serta suku cadang dari grup PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) ini mengincar dana hingga Rp 2 triliun.
"Obligasi tersebut digunakan untuk meningkatkan kinerja dengan menjaga performa positif yang telah dicapai tahun lalu," ujar Direktur Utama Wahana Inti Selaras Bambang Prijono dalam acara konferensi pers PUB Obigasi WISEL, di Jakarta, Selasa (11/6/2024).
Berdasarkan laporan WISEL sepajangan tahun lalu mengantongi pendapatan senilai Rp11,48 triliun. Meningkat 35,69% dibandingkan pendapatan tahun 2022 yang kala itu mencapai Rp8,46 triliun. WISEL meraih laba bersih sebesar Rp 983,23 miliar pada 2023 tumbuh 32,03% dibandingkan keuntungan tahun 2022 sebesar Rp 744,70 miliar. Total aset WISEL juga ikut meningkat 31,33% dari Rp 7,82 triliun pada 2022 menjadi Rp 10,27 triliun pada tahun 2023.
"Melalui tim profesional berpengalaman dan jaringan yang luas perusahaan siap membantu pelanggan melalui penggunaan alat berat yang efisien dan modern," jelasnya.
Pihaknya berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pertumbuhan industri konstruksi dan pertambangan. Hingga Desember 2023 WISEL telah memiliki 224 outlet di seluruh Indonesia, dengan sekitar 1.600 teknisi yang tersertifikasi. Inventori suku cadang mencapai sekitar USD75 juta.
WISEL juga memiliki tiga fasilitas Component Reman Center (CRC) untuk komponen utama dengan total kapasitas lebih dari 2.000 komponen per tahun. WISEL juga mengembangkan layanan platform digital Telematics mobile application dan command centre.
Adapun, WISEL telah menjalin kerja sama dengan berbagai produsen alat berat seperti Volvo Truck, Volvo CE (Construction Equipment), Volvo Buses, SDLG, Renault Truck, Kalmar, Manitou dan John Deere. Portofolio produk WISEL berasal dari produsen tersebut.
Dalam Penawaran Umum Obligasi III Wahana Inti Selaras Tahun 2024, WISEL mendapatkan peringkat idA (Single A). Ada tiga seri yang ditawarkan, yakni Seri A dengan jangka waktu 370 hari kalender (7,25% - 7,95%), Seri B jangka waktu 3 tahun (8% - 8,75%) dan Seri C jangka waktu 5 tahun (8,25% - 9%).
"Obligasi tersebut digunakan untuk meningkatkan kinerja dengan menjaga performa positif yang telah dicapai tahun lalu," ujar Direktur Utama Wahana Inti Selaras Bambang Prijono dalam acara konferensi pers PUB Obigasi WISEL, di Jakarta, Selasa (11/6/2024).
Berdasarkan laporan WISEL sepajangan tahun lalu mengantongi pendapatan senilai Rp11,48 triliun. Meningkat 35,69% dibandingkan pendapatan tahun 2022 yang kala itu mencapai Rp8,46 triliun. WISEL meraih laba bersih sebesar Rp 983,23 miliar pada 2023 tumbuh 32,03% dibandingkan keuntungan tahun 2022 sebesar Rp 744,70 miliar. Total aset WISEL juga ikut meningkat 31,33% dari Rp 7,82 triliun pada 2022 menjadi Rp 10,27 triliun pada tahun 2023.
"Melalui tim profesional berpengalaman dan jaringan yang luas perusahaan siap membantu pelanggan melalui penggunaan alat berat yang efisien dan modern," jelasnya.
Pihaknya berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pertumbuhan industri konstruksi dan pertambangan. Hingga Desember 2023 WISEL telah memiliki 224 outlet di seluruh Indonesia, dengan sekitar 1.600 teknisi yang tersertifikasi. Inventori suku cadang mencapai sekitar USD75 juta.
WISEL juga memiliki tiga fasilitas Component Reman Center (CRC) untuk komponen utama dengan total kapasitas lebih dari 2.000 komponen per tahun. WISEL juga mengembangkan layanan platform digital Telematics mobile application dan command centre.
Adapun, WISEL telah menjalin kerja sama dengan berbagai produsen alat berat seperti Volvo Truck, Volvo CE (Construction Equipment), Volvo Buses, SDLG, Renault Truck, Kalmar, Manitou dan John Deere. Portofolio produk WISEL berasal dari produsen tersebut.
Dalam Penawaran Umum Obligasi III Wahana Inti Selaras Tahun 2024, WISEL mendapatkan peringkat idA (Single A). Ada tiga seri yang ditawarkan, yakni Seri A dengan jangka waktu 370 hari kalender (7,25% - 7,95%), Seri B jangka waktu 3 tahun (8% - 8,75%) dan Seri C jangka waktu 5 tahun (8,25% - 9%).
tulis komentar anda