Uang Beredar Tumbuh Capai Rp762,8 T di Juli, Bukti Aktivitas Ekonomi Bangkit
Jum'at, 21 Agustus 2020 - 08:59 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memastikan kelancaran sistem pembayaran, baik tunai maupun nontunai tetap terjaga. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, posisi uang diedarkan (UYD) pada Juli 2020 tumbuh meningkat dari 2,34% (yoy) pada Juni 2020 menjadi 6,17% (yoy) sehingga mencapai Rp762,8 trilun.
"Hal ini seiring dengan mulai meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat di masa pandemi," kata Perry dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (21/9/2020).
(Baca Juga: Sri Mulyani: Uang Khusus Rp75.000 Bukan Tambahan Likuiditas )
Sejalan dengan peningkatan jumlah uang beredar, nilai transaksi uang elektronik juga tetap tumbuh. Tercatat, pertumbuhannya meningkat dari 17,31 persen menjadi 25,94%.
Hal ini, sambungnya, memberi sinyal bahwa masyarakat tetap mengandalkan transaksi elektronik, meski aktivitas ekonomi telah berlangsung dan masyarakat bisa berpergian ke luar rumah.
(Baca Juga: Gesek ATM Mulai Nggak Laku, Nasabah Lebih Milih Digital Banking )
Sebagai informasi, BI mencatat lkuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh melambat pada Juni 2020. Posisi M2 tercatat Rp6.393,7 triliun atau tumbuh 8,2% (year on year/yoy) pada Juni 2020. Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 10,4% (yoy).
Rinciannya, uang kuasi juga tumbuh melambat, dari 10,5% (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi 8,1% (yoy) pada Juni 2020. Sementara itu, surat berharga selain saham tumbuh 31,4% (yoy) pada Juni 2020, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 37,5% (yoy).
"Hal ini seiring dengan mulai meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat di masa pandemi," kata Perry dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (21/9/2020).
(Baca Juga: Sri Mulyani: Uang Khusus Rp75.000 Bukan Tambahan Likuiditas )
Sejalan dengan peningkatan jumlah uang beredar, nilai transaksi uang elektronik juga tetap tumbuh. Tercatat, pertumbuhannya meningkat dari 17,31 persen menjadi 25,94%.
Hal ini, sambungnya, memberi sinyal bahwa masyarakat tetap mengandalkan transaksi elektronik, meski aktivitas ekonomi telah berlangsung dan masyarakat bisa berpergian ke luar rumah.
(Baca Juga: Gesek ATM Mulai Nggak Laku, Nasabah Lebih Milih Digital Banking )
Sebagai informasi, BI mencatat lkuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh melambat pada Juni 2020. Posisi M2 tercatat Rp6.393,7 triliun atau tumbuh 8,2% (year on year/yoy) pada Juni 2020. Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 10,4% (yoy).
Rinciannya, uang kuasi juga tumbuh melambat, dari 10,5% (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi 8,1% (yoy) pada Juni 2020. Sementara itu, surat berharga selain saham tumbuh 31,4% (yoy) pada Juni 2020, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 37,5% (yoy).
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda