Wacana Tarif Impor 200%, Pakar China: Tak Akan Ganggu Hubungan dengan Indonesia

Senin, 08 Juli 2024 - 16:23 WIB
Zhao menilai komentar Luhut tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan pendapat di pemerintahan Indonesia mengenai cara menangani perselisihan perdagangan dengan China di sektor-sektor tertentu. Karena itu, meski ada bayang-bayang tarif, Zhao meyakini prospek perdagangan antara China dan Indonesia tetap menjanjikan.

Menurut Asia Society of Policy Institute, China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia, yang menjadi tujuan ekspor dan sumber impor terbesar. China juga menyumbang lebih dari seperempat total perdagangan Indonesia, tiga kali lipat nilai mitra dagang terbesar selanjutnya, Jepang dan Amerika Serikat.

Indonesia telah menaikkan target ekspornya ke China pada tahun 2024 menjadi antara USD65-70 miliar, dan telah merumuskan beberapa rencana kerja sama untuk mencapai target tersebut. Perdagangan China-Indonesia pun makin lancar melalui Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional, yang lebih dikenal sebagai RCEP. Karena itu, perdagangan bilateral kedua negara diperkirakan akan semakin meningkat.

"Dengan pemerintahan baru Indonesia yang dipimpin oleh presiden terpilih Prabowo Subianto yang akan mulai menjabat pada bulan Oktober, terdapat harapan yang tinggi untuk melanjutkan atau bahkan memperluas hubungan ekonomi dan perdagangan yang kuat dengan China di masa depan," kata Zhao.
(fjo)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More