Pemkab Aceh Singkil Bersama Stakeholder Sepakati Lanskap Tata Kelola Sawit Berkelanjutan
Senin, 08 Juli 2024 - 17:08 WIB
Dashboard juga akan berfungsi untuk mengukur kinerja para pihak dalam pengelolaan sumber daya alam serta komoditas berkelanjutan lainnya di Kabupaten Aceh Singkil, termasuk memastikan perkembangan pencapaian indikator Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB).
"Petani kelapa sawit di Aceh Singkil berharap Nota Kesepahaman Visi Lanskap dan peluncuran Dashboard Forum Multi-Pihak PSDA ini dapat meningkatkan produktivitas kelapa sawit dan pendapatan para petani," kata Agus Wanda Maik, Ketua DPDK APKASINDO Aceh Singkil.
"Para mitra pembangunan dan pemerintah dapat mengisi capaian setiap indikator yang menjadi kontribusi masing-masing atas target yang ditetapkan dalam visi lanskap serta memonitor perkembangannya pada dashboard yang telah dikembangkan bersama-sama. Dashboard ini akan menjadi alat pengawasan yang terukur sekaligus menunjukkan komitmen semua pihak untuk kemajuan Aceh Singkil," jelas Christina Rini, Program Manager Swisscontact Indonesia.
"Kami harap Dashboard Forum Multi-Pihak PSDA yang dikembangkan dengan dukungan sistem KoltiTrace dapat mengakomodasi seluruh anggota forum dalam pelaporan, pengukuran serta memonitor perkembangan inisiatif bersama untuk mencapai Visi Lanskap maupun RAD-KSB yang menjadi mandat pemerintah daerah," jelas Mochamad Fachreza, Head of Sectors Koltiva.
Penetapan Visi Lanskap Aceh Singkil dilakukan melalui proses kolaboratif yang melibatkan komunitas lokal, otoritas provinsi dan nasional, sektor swasta, dan lembaga swadaya masyarakat. Rangkaian diskusi difasilitasi oleh Forum Pengelolaan Sumber Daya Alam (FPSDA) dan Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Singkil hingga menghasilkan indikator tata kelola kelapa sawit berkelanjutan dan Dashboard Forum Multi-Pihak PSDA.
"Visi Lanskap Aceh Singkil yang disepakati ini diharapkan menjadi acuan bagi para pemangku kepentingan dalam menjalankan praktik pengelolaan sawit berkelanjutan termasuk penurunan laju deforestasi dan peningkatan produktivitas kelapa sawit," ujar Nassat Idris.
"Petani kelapa sawit di Aceh Singkil berharap Nota Kesepahaman Visi Lanskap dan peluncuran Dashboard Forum Multi-Pihak PSDA ini dapat meningkatkan produktivitas kelapa sawit dan pendapatan para petani," kata Agus Wanda Maik, Ketua DPDK APKASINDO Aceh Singkil.
"Para mitra pembangunan dan pemerintah dapat mengisi capaian setiap indikator yang menjadi kontribusi masing-masing atas target yang ditetapkan dalam visi lanskap serta memonitor perkembangannya pada dashboard yang telah dikembangkan bersama-sama. Dashboard ini akan menjadi alat pengawasan yang terukur sekaligus menunjukkan komitmen semua pihak untuk kemajuan Aceh Singkil," jelas Christina Rini, Program Manager Swisscontact Indonesia.
"Kami harap Dashboard Forum Multi-Pihak PSDA yang dikembangkan dengan dukungan sistem KoltiTrace dapat mengakomodasi seluruh anggota forum dalam pelaporan, pengukuran serta memonitor perkembangan inisiatif bersama untuk mencapai Visi Lanskap maupun RAD-KSB yang menjadi mandat pemerintah daerah," jelas Mochamad Fachreza, Head of Sectors Koltiva.
Penetapan Visi Lanskap Aceh Singkil dilakukan melalui proses kolaboratif yang melibatkan komunitas lokal, otoritas provinsi dan nasional, sektor swasta, dan lembaga swadaya masyarakat. Rangkaian diskusi difasilitasi oleh Forum Pengelolaan Sumber Daya Alam (FPSDA) dan Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Singkil hingga menghasilkan indikator tata kelola kelapa sawit berkelanjutan dan Dashboard Forum Multi-Pihak PSDA.
"Visi Lanskap Aceh Singkil yang disepakati ini diharapkan menjadi acuan bagi para pemangku kepentingan dalam menjalankan praktik pengelolaan sawit berkelanjutan termasuk penurunan laju deforestasi dan peningkatan produktivitas kelapa sawit," ujar Nassat Idris.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda