Dampak Mencolok Tarif Uni Eropa terhadap Ekspor Mobil Listrik China

Selasa, 09 Juli 2024 - 10:58 WIB
Tarif Eropa berpotensi memangkas pertumbuhan ekspor mobil hibrida listrik China beserta plug-in dalam beberapa bulan terakhir. Foto/Dok
BEIJING - Tarif Eropa berpotensi memangkas 20 hingga 30 poin secara persentase dari pertumbuhan ekspor mobil hibrida listrik China beserta plug-in dalam beberapa bulan terakhir. Kekhawatiran ini disampaikan oleh seorang pejabat di badan industri otomotif terkemuka China pada awal pekan kemarin.



Seperti diketahui pada pekan lalu, Uni Eropa (UE) secara resmi memperkenalkan tarif bea masuk sementara hingga 37,6% untuk kendaraan listrik (EV) buatan China , dengan alasan demi melindungi pasar eropa dari banjir produk mobil listrik China.



Belakangan UE menuding telah memberikan subsidi yang tidak adil terhadap industri kendaraan listriknya, yang tentu saja dibantah oleh Beijing. Langkah tersebut diyakini sedikit banyak, bakal berpengaruh terhadap ekspor mobil listrik China.

"Ekspor kendaraan energi baru saat ini menghadapi tekanan sementara," ungkap Cui Dongshu, sekretaris jenderal di Asosiasi Mobil Penumpang China (CPCA).

Kendaraan energi baru (NEV) termasuk mobil listrik dan hibrida plug-in bakal kena getahnya dari tarif yang diterapkan Uni Eropa. Baca Juga: Uni Eropa Hantam Mobil Listrik China dengan Tarif Impor Tinggi Mulai Besok 5 Juli

"Pertumbuhan (ekspor NEV) kami dulu setidaknya 30-40%, dan kini melambat menjadi hanya lebih dari 10%, yang berarti (tarif) memiliki dampak 20-30 poin persentase pada (pertumbuhan ekspor NEV), dampak jangka pendek yang mencolok," tambah Cui.

Hal ini diungkapkan Cui, setelah CPCA melaporkan bahwa penjualan mobil domestik China mengalami penurunan untuk bulan ketiga berjalan pada bulan Juni.

Ekspor NEV naik 12,3% secara year-on-year (YoY) pada Juni, tetapi turun 15,2% bila dibandingkan dengan Mei. Menurut data resmi, ekspor NEV menyumbang 21% dari total ekspor mobil, turun 3 poin secara persentase dari Juni 2023.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More