Shell Cabut dari Blok Masela, DPR Panggil SKK Migas hingga Inpex
Senin, 24 Agustus 2020 - 13:47 WIB
JAKARTA - Hengkangnya Shell Upstream Overseas Ltd. dari Blok Masela menjadi konsen DPR. Hari ini DPR Komisi VII memanggil Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Inpex Corporation membahas kelanjutan proyek LNG Blok Masela . Pembahasan tersebut dijadwalkan bakal digelar bersama Komisi VII DPR, Senin (24/8/2020) siang hari ini.
Dalam RDP tersebut, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto akan dijadwalkan menguraikan tiga agenda utama yakni, progres dan proyeksi rencana pembangunan proyek LNG Abadi Blok Masela, tantangan utama yang dihadapi, proses rencana pengganti Shell yang ingin keluar dari Blok Masela.
"Dan agenda kedua terkait dengan proyeksi produksi atau lifting gas, export Liquefied Natural Gas (LNG), serta konsumsi gas dalam negeri hingga 2024," demikian agenda DPR yang diterima SINDOnews, di Jakarta, Senin (24/8/2020).
Agenda RDP sendiri dijadwalkan mulai pukul 13.00 WIB, namun baru berlangsung pada pukul 13.20 WIB. Untuk diketahui, Shell Upstream Overseas berencana keluar dari proyek Abadi Blok Masela. Namun, Shell memastikan tetap akan mempertahankan bisnis lainnya di Indonesia yang bergerak di sektor hilir migas.
Rencana Shell keluar dari Blok Masela sebenarnya sudah diutarakan beberapa bulan lalu lantaran kondisi keuangan Shell yang tertekan. Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno menilai mundurnya Shell akan berdampak besar terhadap perkembangan penyelesaian proyek. "Kami masih diskusi dengan Inpex dan yang lain. Kalau Inpex jalan terus, proyek harus jalan meski tertatih," ujar Julius.
Dalam RDP tersebut, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto akan dijadwalkan menguraikan tiga agenda utama yakni, progres dan proyeksi rencana pembangunan proyek LNG Abadi Blok Masela, tantangan utama yang dihadapi, proses rencana pengganti Shell yang ingin keluar dari Blok Masela.
"Dan agenda kedua terkait dengan proyeksi produksi atau lifting gas, export Liquefied Natural Gas (LNG), serta konsumsi gas dalam negeri hingga 2024," demikian agenda DPR yang diterima SINDOnews, di Jakarta, Senin (24/8/2020).
Agenda RDP sendiri dijadwalkan mulai pukul 13.00 WIB, namun baru berlangsung pada pukul 13.20 WIB. Untuk diketahui, Shell Upstream Overseas berencana keluar dari proyek Abadi Blok Masela. Namun, Shell memastikan tetap akan mempertahankan bisnis lainnya di Indonesia yang bergerak di sektor hilir migas.
Rencana Shell keluar dari Blok Masela sebenarnya sudah diutarakan beberapa bulan lalu lantaran kondisi keuangan Shell yang tertekan. Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno menilai mundurnya Shell akan berdampak besar terhadap perkembangan penyelesaian proyek. "Kami masih diskusi dengan Inpex dan yang lain. Kalau Inpex jalan terus, proyek harus jalan meski tertatih," ujar Julius.
(nng)
tulis komentar anda