Penjualan Motor Listrik Ditarget Capai 8 Juta Unit di 2025, Mobil 2 Juta Unit

Senin, 29 Juli 2024 - 17:57 WIB
Penjualan motor listrik ditargetkan berada di kisaran 8 juta unit pada 2025, meski diakui oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko bahwa, hal itu terlalu optimistis. Foto/Dok
JAKARTA - Penjualan motor listrik ditargetkan berada di kisaran 8 juta unit pada 2025, meski diakui oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko bahwa, hal itu terlalu optimistis. Sementara penjualan mobil listrik bisa mencapai 2 juta unit pada tahun yang sama.

"Potensi penjualan kendaraan listrik pada roda 2 diproyeksikan kurang lebih 8 jutaan unit pada tahun 2025. Tapi saya rasa ini juga terlalu optimis ya. Sementara kendaraan roda 4 diperkirakan mencapai 2 juta unit," terang Moeldoko ketika ditemui di Jakarta, Senin (29/7/2024).



Moeldoko pun bercerita bahwa beberapa tahun yang lalu, Indoensia masih kesulitas mencari atau membeli mobil listrik. "Tapi sekarang sudah bermunculan ya sangat kompetitif berbagai merek-merek baru sudah mulai ada di Indonesia," imbuh Moeldoko yang sekaligus Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia.



Oleh karena itu, Ia menilai, Indonesia saat ini masih belum terlambat untuk mengembangkan potensi pasar kendaraan listrik untuk masa depan dengan dukungan sumber daya alam yang melimpah.

"Jangan sampai kita hanya bangga punya resources, tetapi teknologinya selalu diambil oleh orang luar. Kita bisa dan saya sudah memulai itu, saya sudah memulai untuk menyiapkan untuk membangun baterai listrik dengan seluruh material dari Indonesia. Tidak ada yang impor," tutup Moeldoko.

Indonesia berpeluang jadi pemain utama kendaraan Listrik atau electric vehicle (EV) dunia, lewat cadangan nikel dan konsumsi masyarakat yang besar. Menurutnya, Indonesia bukan hanya memiliki nikel yang berlimpah tetapi juga dengan bahan baku lainya sebagai komponen pembuat baterai.

“Indonesia mempunyai potensi besar untuk menjadi pemain utama global dalam kenderaan listrik, dalam industri kendaraan listrik baterai dengan sumber daya nikel sebagai bahan bakunya,” ujar Moeldoko.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More