Boikot Anti Israel bikin Penjualan Seret, McDonald's Bakal Pangkas Harga

Rabu, 31 Juli 2024 - 09:45 WIB
Dia mengatakan harga rata-rata Big Mac di AS, yang sekarang menjadi USD5,29, naik 21% sejak 2019 -kira-kira sejalan dengan laju inflasi- dan banyak barang juga menjadi sedikit lebih mahal.

Namun di hadapan investor, Kempczinski mengakui bahwa perusahaan harus melakukan pekerjaan untuk merebut kembali reputasinya. Kenaikan harga, yang dilakukan sebagai tanggapan terhadap inflasi, telah "membuat konsumen mempertimbangkan kembali kebiasaan membeli mereka", diakui oleh Kempczinski.

Meskipun beberapa pasar telah mampu menyesuaikan, di pasar lain, "pemikiran ulang yang lebih komprehensif diperlukan", katanya.

McDonald's menaikkan harga barang-barang utama lebih cepat daripada rekan-rekannya, kata analis Bank of America Sara Senatore. "Konsumen cerdas, menyadari hal itu," katanya.

"Makanan seharga USD5 yang mereka luncurkan mungkin mulai mengubah persepsi, tetapi kami belum melihat perubahan tren dalam hal transaksi dan itulah yang perlu mereka lihat," sambungnya.

McDonald's adalah perusahaan raksasa terbaru yang memperingatkan adanya perlambatan belanja konsumen, termasuk di ekonomi besar seperti China.

Perusahaan mengutarakan, pendapatan secara keseluruhan, yang mencakup penjualan di toko-toko yang baru dibuka, cenderung datar secara year-on-year. Keuntungan tergelincir 12%.

McDonald's mengatakan, pelanggan berpenghasilan rendah mendapatkan tekanan besar dari kondisi ekonomi dan kehilangan pembeli tersebut tidak tergantikan. Penurunan permintaan di AS, sementara kelemahan di Prancis dan perang harga di China juga membebani penjualan, diungkap perusahaan.

Prancis adalah salah satu negara di mana merek tersebut telah terjebak dalam seruan boikot yang dipicu oleh perang Israel di Gaza. Perusahaan AS lainnya, termasuk Starbucks juga terpengaruh.

"Konsumen menjadi lebih cerdas tentang di mana, kapan dan apa yang mereka makan. Saya prediksi tidak akan ada perubahan signifikan untuk beberapa kuartal ke depan," kata seorang eksekutif McDonald's dalam panggilan telepon.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More