Basuki Klaim Calon Investor IKN Sudah Banyak, Tinggal Percepat Proses Perizinan
Sabtu, 03 Agustus 2024 - 22:00 WIB
JAKARTA - Plt. Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono mengaku sudah banyak calon investor yang akan masuk ke Proyek Ibukota baru. Hal ini dilihat berdasarkan jumlah LoI (Letter of Intent) atau surat minat investasi yang dikirimkan para pelaku usaha ke IKN sebanyak 420 LoI per Juli kemarin.
Basuki menjelaskan, dari total LoI yang masuk tersebut setidaknya ada 260 calon investor yang dinilai layak dan potensial untuk berinvestasi ke IKN. Sedangkan dari 260 calon investor yang dianggap layak, ada 28 calon investor yang sudah menandatangani MoU dengan OIKN.
"Kita punya 420 LoI, dari 420 LoI ada di analisa 260 yang layak jadi investor, dari 260 ini baru 28 yang menandatangani (MoU), ini saya lagi ngejar (LoI) yang sudah masuk," ujar Basuki saat ditemui di Kantornya, Jumat (2/8/2024).
Basuki menjelaskan, dalam prosesnya LoI yang masuk ke IKN memerlukan analisa terlebih dahulu oleh Pemerintah sebelum para pelaku usaha memulai dan mendapatkan izin melakukan kegiatan konstruksi di Ibukota baru tersebut. Hal ini lah yang memakan waktu ditengah target pembangunan yang terus berjalan.
Oleh sebab itu, menurutnya saat ini Badan Otorita mulai mengurangi intensitas pencarian LoI baru kepada calon investor. Sebab, akan lebih fokus untuk mengurusi LoI-LoI yang sudah masuk.
"Jadi kita tidak mengejar-ngejar yang baru. Wong ini (calon investor) suda ada di dalam, tinggal dipercepat kok (prosesnya)," tambah Basuki.
Sebelumnya, Badan Otorita IKN melaporkan sebanyak Rp51,35 triliun uang dari investor sudah masuk ke IKN untuk membangun berbagai macam fasilitas kota. Total nilai investasi tersebut merupakan akumulasi dari acara groundbreaking tahap I sampai tahap VI.
Pada Groundbreaking Tahap VI yang berlangsung pada 4-5 Juni kemarin, lima badan usaha sektor pendidikan dan riset serta tiga badan usaha sektor pendukung turut berpartisipasi, dengan total investasi yang terealisasi mencapai Rp1,75 Triliun.
Basuki menjelaskan, dari total LoI yang masuk tersebut setidaknya ada 260 calon investor yang dinilai layak dan potensial untuk berinvestasi ke IKN. Sedangkan dari 260 calon investor yang dianggap layak, ada 28 calon investor yang sudah menandatangani MoU dengan OIKN.
"Kita punya 420 LoI, dari 420 LoI ada di analisa 260 yang layak jadi investor, dari 260 ini baru 28 yang menandatangani (MoU), ini saya lagi ngejar (LoI) yang sudah masuk," ujar Basuki saat ditemui di Kantornya, Jumat (2/8/2024).
Basuki menjelaskan, dalam prosesnya LoI yang masuk ke IKN memerlukan analisa terlebih dahulu oleh Pemerintah sebelum para pelaku usaha memulai dan mendapatkan izin melakukan kegiatan konstruksi di Ibukota baru tersebut. Hal ini lah yang memakan waktu ditengah target pembangunan yang terus berjalan.
Oleh sebab itu, menurutnya saat ini Badan Otorita mulai mengurangi intensitas pencarian LoI baru kepada calon investor. Sebab, akan lebih fokus untuk mengurusi LoI-LoI yang sudah masuk.
"Jadi kita tidak mengejar-ngejar yang baru. Wong ini (calon investor) suda ada di dalam, tinggal dipercepat kok (prosesnya)," tambah Basuki.
Sebelumnya, Badan Otorita IKN melaporkan sebanyak Rp51,35 triliun uang dari investor sudah masuk ke IKN untuk membangun berbagai macam fasilitas kota. Total nilai investasi tersebut merupakan akumulasi dari acara groundbreaking tahap I sampai tahap VI.
Pada Groundbreaking Tahap VI yang berlangsung pada 4-5 Juni kemarin, lima badan usaha sektor pendidikan dan riset serta tiga badan usaha sektor pendukung turut berpartisipasi, dengan total investasi yang terealisasi mencapai Rp1,75 Triliun.
(fch)
tulis komentar anda