Ukraina Terancam Gagal Bayar Utang Luar Negeri Rp321,4 Triliun
Senin, 05 Agustus 2024 - 07:37 WIB
KIEV - S&P Global Ratings menurunkan peringkat kredit Ukraina menjadi ' gagal bayar selektif' setelah Kiev melewatkan pembayaran obligasi internasional awal pekan ini karena mencari restrukturisasi utang besar-besaran.
Sebelumnya pada tengah pekan kemarin, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky menandatangani undang-undang yang menangguhkan sementara pembayaran kewajiban utang luar negeri negara itu selama dua bulan mulai 1 Agustus. Hal itu, lantaran Kiev sedang berusaha mencapai kesepakatan restrukturisasi dengan kreditur internasional untuk menghindari gagal bayar.
S&P Global Ratings yang berbasis di AS mengatakan, pembayaran USD34 juta untuk Eurobond Ukraina 2026 masih dalam masa tenggang, tetapi pembayaran tidak mungkin dilakukan mengingat penangguhan yang diizinkan pemerintah.
"Kami prediksi tidak ada pembayaran dalam masa tenggang kontrak obligasi selama 10 hari kerja," kata S&P pada hari akhir pekan.
Badan tersebut merevisi peringkat pada Eurobond 2026 menjadi 'D' dari 'CC' dan menegaskan peringkat 'CC' pada Eurobond lainnya.
Sementara itu Ukraina terus melakukan negosiasi dengan kreditur untuk merestrukturisasi utang internasionalnya yang hampir USD20 miliar atau setara Rp321,4 triliun (Kurs Rp16.071 per USD). Kesepakatan awal dengan komite pemegang obligasi utamanya dicapai pada 22 Juli, dua minggu sebelum masa tenggang untuk pembayaran kupon berakhir.
Perjanjian tersebut memberikan potongan nominal 37% pada obligasi internasional Ukraina yang beredar, membuat Kiev berhemat USD11,4 miliar dalam pembayaran selama tiga tahun ke depan. Ukraina akan menerbitkan Eurobond baru sebagai imbalannya.
Pekan lalu, lembaga pemeringkat Barat lainnya, Fitch memperingatkan tentang gagal bayar Ukraina yang akan segera terjadi. Fitch mengumumkan bahwa mereka telah memangkas peringkat kredit Kiev lebih lanjut dari 'CC' menjadi 'C', yang menunjukkan bahwa suatu negara telah gagal bayar atau sedang dalam proses seperti gagal bayar.
Restrukturisasi utang negara merupakan pelonggaran ulang kewajiban oleh Ukraina yang sudah dilakukan sebanyak dua kali dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Restrukturisasi serupa memberikan Kiev hak untuk menghentikan pembayaran utang negaranya dilakukan pada tahun 2015.
Sebelumnya pada tengah pekan kemarin, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky menandatangani undang-undang yang menangguhkan sementara pembayaran kewajiban utang luar negeri negara itu selama dua bulan mulai 1 Agustus. Hal itu, lantaran Kiev sedang berusaha mencapai kesepakatan restrukturisasi dengan kreditur internasional untuk menghindari gagal bayar.
S&P Global Ratings yang berbasis di AS mengatakan, pembayaran USD34 juta untuk Eurobond Ukraina 2026 masih dalam masa tenggang, tetapi pembayaran tidak mungkin dilakukan mengingat penangguhan yang diizinkan pemerintah.
"Kami prediksi tidak ada pembayaran dalam masa tenggang kontrak obligasi selama 10 hari kerja," kata S&P pada hari akhir pekan.
Badan tersebut merevisi peringkat pada Eurobond 2026 menjadi 'D' dari 'CC' dan menegaskan peringkat 'CC' pada Eurobond lainnya.
Sementara itu Ukraina terus melakukan negosiasi dengan kreditur untuk merestrukturisasi utang internasionalnya yang hampir USD20 miliar atau setara Rp321,4 triliun (Kurs Rp16.071 per USD). Kesepakatan awal dengan komite pemegang obligasi utamanya dicapai pada 22 Juli, dua minggu sebelum masa tenggang untuk pembayaran kupon berakhir.
Perjanjian tersebut memberikan potongan nominal 37% pada obligasi internasional Ukraina yang beredar, membuat Kiev berhemat USD11,4 miliar dalam pembayaran selama tiga tahun ke depan. Ukraina akan menerbitkan Eurobond baru sebagai imbalannya.
Pekan lalu, lembaga pemeringkat Barat lainnya, Fitch memperingatkan tentang gagal bayar Ukraina yang akan segera terjadi. Fitch mengumumkan bahwa mereka telah memangkas peringkat kredit Kiev lebih lanjut dari 'CC' menjadi 'C', yang menunjukkan bahwa suatu negara telah gagal bayar atau sedang dalam proses seperti gagal bayar.
Restrukturisasi utang negara merupakan pelonggaran ulang kewajiban oleh Ukraina yang sudah dilakukan sebanyak dua kali dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Restrukturisasi serupa memberikan Kiev hak untuk menghentikan pembayaran utang negaranya dilakukan pada tahun 2015.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda