Dedolarisasi Menggema, Emas dan Beberapa Mata Uang Non-dolar Bersinar

Kamis, 08 Agustus 2024 - 20:37 WIB
Sebagai perbandingan, yuan China menyumbang kurang dari 5% dari pembayaran global dan pembiayaan perdagangan, secara terpisah. Yuan juga menyumbang hanya 2,3% dari cadangan global.

Meskipun mata uang pesaing greenback tertinggal di belakang, bukan berarti dolar tidak memiliki pesaing lain.

UBS dan laporan Bloomberg Intelligence yang dirilis terpisah menandai emas sebagai komditas yang menonjol di antara para pesaing dolar. Harga emas spot awal Agustus diperdagangkan pada rekor tertinggi di kisaran USD2.500 per ons berkat kuatnya permintaan.

Jumlah kepemilikan emas dalam cadangan global telah meningkat dua kali lipat hanya dalam waktu lima tahun, menurut analisis Bloomberg Intelligence.

"Karena logam kuning tidak membawa risiko kredit, beberapa menganggapnya lebih terisolasi dari sanksi keuangan, terutama yang berasal dari negara berkembang," tulis Czerwonko dari UBS.

Kekhawatiran Politik AS MenggerusDolar



Ada anggapan dolar tidak mungkin digulingkan dalam waktu dekat, meski diterpa kekhawatiran tentang risiko politik di AS menjelang pemilu dimulai.

Saat "atmosfer politik AS" dan defisit fiskal jadi masalah serius yang dikhawatirkan investor, Czerwonko dari UBS berpikir itu tidak cukup untuk menggulingkan dolar sebagai mata uang cadangan dunia.

Bagaimanapun, AS masih menempati salah satu yang tertinggi untuk keterbukaan pasar, kualitas dan efisiensi peraturan, dan supremasi hukum. Revolusi teknologi AI juga berpusat di AS, "memperkuat reputasi negara untuk inovasi dan bertindak seperti magnet bagi modal asing," tambahnya.

Meskipun demikian, investor asing mengamati pemilu AS "dengan kecemasan," tulis Czerwonko.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More