Investasi Masuk IKN Capai Rp56,2 Triliun, Jokowi Klaim Tanpa APBN
Senin, 12 Agustus 2024 - 10:02 WIB
JAKARTA - Presiden Jokowi melaporkan total investasi yang masuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN) secara total mencapai Rp56,2 triliun. Adapun sebanyak Rp55 triliun sudah merealisasikannya dalam seremonial groundbreaking.
"Investasi dari badan usaha ke IKN itu meliputi berbagai sektor, terdiri dari 6 proyek di bidang kesehatan, sektor kesehatan 3 proyek, ritel dan logistik 10 proyek, hotel 8 proyek," ujar Jokowi dalam Rapat Sidang Kabinet Perdana di IKN, Senin (12/8/2024).
Baca Juga: 1.700 PNS Pindah ke IKN Oktober, 47 Tower Rusun ASN Disiapkan
Selain itu sektor energi dan transportasi ada 2 proyek, sektor perkantoran dan perbankan 14 proyek, hunian dan area hijau 9 proyek, serta media dan teknologi 3 proyek. Proyek-proyek tersebut merupakan pembiayaan dari luar APBN.
"Perlu saya sampaikan, diluar anggaran dari APBN, investasi masuk sudah Rp56,2 triliun dari Rp55 triliun yang sudah groundbreaking," katanya.
Joko juga mengungkapkan alasan pemindahan Ibukota ke Kalimantan Timur ini bertujuan untuk menciptakan pemerataan pembangunan, baik di bidang sosial, budaya, hingga pemerataan ekonomi.
Disamping alasan tersebut, menurut Kepala Negara itu juga saat ini beban pulau Jawa spesifik Ibu Kota Jakarta juga cukup berat. Sebab populasi saat ini masih terkonsentrasi di pulau Jawa.
"56% populasi ada di Jawa, ini yang juga menjadi sebuah pertimbangan bagi kita untuk memindahkan Ibukota,dan utamanya memang beban di Jakarta memang sudah sangat padat sekali, dan per hari ini," kata Joko.
Baca Juga: Luhut Klaim IKN Tak Ada Masalah, Siap Tampung 2.800 Tamu Upacara HUT RI
"Investasi dari badan usaha ke IKN itu meliputi berbagai sektor, terdiri dari 6 proyek di bidang kesehatan, sektor kesehatan 3 proyek, ritel dan logistik 10 proyek, hotel 8 proyek," ujar Jokowi dalam Rapat Sidang Kabinet Perdana di IKN, Senin (12/8/2024).
Baca Juga: 1.700 PNS Pindah ke IKN Oktober, 47 Tower Rusun ASN Disiapkan
Selain itu sektor energi dan transportasi ada 2 proyek, sektor perkantoran dan perbankan 14 proyek, hunian dan area hijau 9 proyek, serta media dan teknologi 3 proyek. Proyek-proyek tersebut merupakan pembiayaan dari luar APBN.
"Perlu saya sampaikan, diluar anggaran dari APBN, investasi masuk sudah Rp56,2 triliun dari Rp55 triliun yang sudah groundbreaking," katanya.
Joko juga mengungkapkan alasan pemindahan Ibukota ke Kalimantan Timur ini bertujuan untuk menciptakan pemerataan pembangunan, baik di bidang sosial, budaya, hingga pemerataan ekonomi.
Disamping alasan tersebut, menurut Kepala Negara itu juga saat ini beban pulau Jawa spesifik Ibu Kota Jakarta juga cukup berat. Sebab populasi saat ini masih terkonsentrasi di pulau Jawa.
"56% populasi ada di Jawa, ini yang juga menjadi sebuah pertimbangan bagi kita untuk memindahkan Ibukota,dan utamanya memang beban di Jakarta memang sudah sangat padat sekali, dan per hari ini," kata Joko.
Baca Juga: Luhut Klaim IKN Tak Ada Masalah, Siap Tampung 2.800 Tamu Upacara HUT RI
tulis komentar anda