Impor Gas Rusia Melonjak 8 Kali Lipat, Negara UE Ini Rogoh Kocek Rp5,7 Triliun
Rabu, 14 Agustus 2024 - 19:53 WIB
JAKARTA - Anggota Uni Eropa (UE) ini disebutkan terus meningkatkan impor dari Rusia , meskipun ada sanksi di seluruh daratan UE terhadap Moskow. Dilaporkan, volume impor Republik Ceko dari Rusia melonjak 11,4% pada paruh pertama tahun 2024 secara tahunan, menjadi USD1,5 miliar.
Hal tersebut dilansir portal berita Ekonomickydenik mengutip statistik resmi. Pertumbuhan impor Republik Ceko terutama disebabkan oleh peningkatan pasokan gas Rusia .
Pembelian gas alam Ceko dari Rusia melonjak delapan kali lipat secara year on year (YoY) pada paruh pertama tahun ini, mencapai USD370 juta atau setara Rp5,7 triliun (Kurs Rp15.611 per USD).
Barang-barang impor utama Republik Ceko dari Rusia yakni minyak, gas alam, dan bahan bakar nuklir untuk menjalankan dua pembangkit listrik tenaga nuklirnya. Anggota UE itu juga mengimpor aluminium, nikel, pupuk sintetis, dan produk metalurgi Rusia.
Impor gas Rusia secara tidak langsung juga dilaporkan meningkat sejak Oktober lalu. Ini terjadi ketika Republik Ceko membeli surplus dari Austria, Hongaria dan Slovakia –dimana ketiganya sangat bergantung pada gas dari Rusia-.
Kabar lonjakan impor tersebut, berbanding terbalik dengan sikap Ceko sejauh ini. Perusahaan Ceko saat ini juga disebutkan tidak memiliki kontrak dengan raksasa gas utama Rusia, Gazprom.
Republik Ceko yang juga sebagai anggota NATO, menjadi salah satu kritikus paling vokal terhadap Rusia di Uni Eropa seiring konflik berkepanjangan di Ukraina yang masih berlangsung.
Hal tersebut dilansir portal berita Ekonomickydenik mengutip statistik resmi. Pertumbuhan impor Republik Ceko terutama disebabkan oleh peningkatan pasokan gas Rusia .
Pembelian gas alam Ceko dari Rusia melonjak delapan kali lipat secara year on year (YoY) pada paruh pertama tahun ini, mencapai USD370 juta atau setara Rp5,7 triliun (Kurs Rp15.611 per USD).
Barang-barang impor utama Republik Ceko dari Rusia yakni minyak, gas alam, dan bahan bakar nuklir untuk menjalankan dua pembangkit listrik tenaga nuklirnya. Anggota UE itu juga mengimpor aluminium, nikel, pupuk sintetis, dan produk metalurgi Rusia.
Impor gas Rusia secara tidak langsung juga dilaporkan meningkat sejak Oktober lalu. Ini terjadi ketika Republik Ceko membeli surplus dari Austria, Hongaria dan Slovakia –dimana ketiganya sangat bergantung pada gas dari Rusia-.
Kabar lonjakan impor tersebut, berbanding terbalik dengan sikap Ceko sejauh ini. Perusahaan Ceko saat ini juga disebutkan tidak memiliki kontrak dengan raksasa gas utama Rusia, Gazprom.
Republik Ceko yang juga sebagai anggota NATO, menjadi salah satu kritikus paling vokal terhadap Rusia di Uni Eropa seiring konflik berkepanjangan di Ukraina yang masih berlangsung.
Lihat Juga :
tulis komentar anda