Ekonomi Negara Tetangga Terpuruk Nyaris Krisis, Indonesia Aman?
Rabu, 21 Agustus 2024 - 21:33 WIB
JAKARTA - Ekonomi Thailand hampir mengalami krisis karena menurunnya ekspor dan manufaktur yang tidak kompetitif. Hal itu disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Menteri Keuangan Pichai Chunhavajira pada Rabu (21/8).
Menurut dia ekspor menyumbang 70% dari perekonomian namun sektor manufaktur tidak dapat memenuhi permintaan pasar.
"Kita tidak bisa bersaing. Kita tidak bisa beradaptasi tepat waktu," ujar dia dikutip dari Bangkok Post, Rabu (21/8/2024).
Baca Juga: Cerita Mohammed bin Salman Kirim Peluru ke Hakim yang Batalkan Keputusannya
Ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara ini tumbuh 2,3% pada April-Juni meningkat dari pertumbuhan 1,6% dibandingkan kuartal sebelumnya. Namun, pertumbuhan kuartal ke kuartal melambat menjadi 0,8% pada kuartal II-2024 dari ekspansi 1,2% pada tiga bulan sebelumnya.
Departemen Keuangan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun ini tumbuh 2,7% meningkat dibandingkan pertumbuhan tahun lalu sebesar 1,9% lebih rendah dari negara-negara lain di kawasan ini.
Baca Juga: Tak Malu Gabung BRICS, Negara Mana Saja yang Akan Meninggalkan Dolar AS?
Bank of Thailand (BoT) secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pada level tertinggi lebih dari satu dekade di 2,5%. Namun, ketidakpastian mengenai bantuan pemerintah sebesar 145 miliar baht dapat mendorong gelombang baru tekanan penurunan suku bunga.
Menurut dia ekspor menyumbang 70% dari perekonomian namun sektor manufaktur tidak dapat memenuhi permintaan pasar.
"Kita tidak bisa bersaing. Kita tidak bisa beradaptasi tepat waktu," ujar dia dikutip dari Bangkok Post, Rabu (21/8/2024).
Baca Juga: Cerita Mohammed bin Salman Kirim Peluru ke Hakim yang Batalkan Keputusannya
Ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara ini tumbuh 2,3% pada April-Juni meningkat dari pertumbuhan 1,6% dibandingkan kuartal sebelumnya. Namun, pertumbuhan kuartal ke kuartal melambat menjadi 0,8% pada kuartal II-2024 dari ekspansi 1,2% pada tiga bulan sebelumnya.
Departemen Keuangan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun ini tumbuh 2,7% meningkat dibandingkan pertumbuhan tahun lalu sebesar 1,9% lebih rendah dari negara-negara lain di kawasan ini.
Baca Juga: Tak Malu Gabung BRICS, Negara Mana Saja yang Akan Meninggalkan Dolar AS?
Bank of Thailand (BoT) secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pada level tertinggi lebih dari satu dekade di 2,5%. Namun, ketidakpastian mengenai bantuan pemerintah sebesar 145 miliar baht dapat mendorong gelombang baru tekanan penurunan suku bunga.
(nng)
tulis komentar anda