Raup Rp269 Triliun Sebelum Meninggal, Taipan Minyak AS Lewati Elon Musk hingga Ambani
Senin, 26 Agustus 2024 - 20:43 WIB
JAKARTA - Autry Stephens mencapai kesepakatan pada bulan Februari yang akan membuatnya menjadi pengusaha minyak terkaya di Amerika dan salah satu dari 100 orang terkaya di dunia . Akan tetapi dia meninggal dunia lebih dulu, sebelum kesepakatan ditutup.
Pendiri dan pemilik Endeavor Energy Resources setuju untuk menjual produsen minyak Texas ke Diamondback Energy seharga USD26 miliar atau setara Rp399,7 triliun (Kurs Rp15.376 per USD) musim semi ini. "Diagnosis kanker menjadi alasan mempercepat keputusan," ungkapnya kepada The Wall Street Journal pada saat itu.
Namun nasib berkata lain, Stephens tutup usia pada minggu lalu ketika berusia 86 tahun. Merger yang direncanakan dan diperkirakan bakal ditutup pada kuartal keempat tahun ini, membuat kekayaan bersih Stephens bertambah USD17,5 miliar senilai Rp269 triliun tahun ini, menurut Bloomberg Billionaires Index.
Kekayaan mendiang pengusaha itu telah meningkat hampir empat kali lipat sejak Januari dari hanya sekitar USD6 miliar menjadi USD23,4 miliar, untuk menempatkannya di urutan ke-85 dalam daftar orang terkaya di dunia.
Tercatat hanya ada 14 orang dalam daftar orang terkaya di dunia versi Bloomberg yang menghasilkan uang lebih banyak tahun ini, dan tidak ada dari mereka yang menempati peringkat lebih rendah dari ke-18.
Stephens bahkan telah melampaui orang terkaya di dunia, Elon Musk (yang hartanya naik USD15,1 miliar), serta miliarder lain seperti mantan CEO Microsoft Steve Ballmer (naik USD16,3 miliar) dan orang terkaya di Asia, Mukesh Ambani (naik USD16,4 miliar).
Anggota keluarga terdekat Stephens menjadi satu-satunya pemilik Endeavour setelah kematiannya, menurut Bloomberg. Mereka siap menerima uang tunai senilai USD8 miliar dan 117,3 juta saham Diamondback dari kesepakatan sebagai gantinya.
Pendiri dan pemilik Endeavor Energy Resources setuju untuk menjual produsen minyak Texas ke Diamondback Energy seharga USD26 miliar atau setara Rp399,7 triliun (Kurs Rp15.376 per USD) musim semi ini. "Diagnosis kanker menjadi alasan mempercepat keputusan," ungkapnya kepada The Wall Street Journal pada saat itu.
Baca Juga
Namun nasib berkata lain, Stephens tutup usia pada minggu lalu ketika berusia 86 tahun. Merger yang direncanakan dan diperkirakan bakal ditutup pada kuartal keempat tahun ini, membuat kekayaan bersih Stephens bertambah USD17,5 miliar senilai Rp269 triliun tahun ini, menurut Bloomberg Billionaires Index.
Kekayaan mendiang pengusaha itu telah meningkat hampir empat kali lipat sejak Januari dari hanya sekitar USD6 miliar menjadi USD23,4 miliar, untuk menempatkannya di urutan ke-85 dalam daftar orang terkaya di dunia.
Tercatat hanya ada 14 orang dalam daftar orang terkaya di dunia versi Bloomberg yang menghasilkan uang lebih banyak tahun ini, dan tidak ada dari mereka yang menempati peringkat lebih rendah dari ke-18.
Stephens bahkan telah melampaui orang terkaya di dunia, Elon Musk (yang hartanya naik USD15,1 miliar), serta miliarder lain seperti mantan CEO Microsoft Steve Ballmer (naik USD16,3 miliar) dan orang terkaya di Asia, Mukesh Ambani (naik USD16,4 miliar).
Anggota keluarga terdekat Stephens menjadi satu-satunya pemilik Endeavour setelah kematiannya, menurut Bloomberg. Mereka siap menerima uang tunai senilai USD8 miliar dan 117,3 juta saham Diamondback dari kesepakatan sebagai gantinya.
tulis komentar anda