Saling Menghargai, Banyak Ojol Tetap Bekerja Mencari Nafkah
Kamis, 29 Agustus 2024 - 16:58 WIB
JAKARTA - Di tengah gempuran ajakan mematikan aplikasi untuk aksi unjuk rasa dari para pengemudi ojol dan kurir yang dilaksanakan pada Kamis (29/8), di Jakarta masih banyak komunitas driver tetap menerima orderan.
Salah satunya adalah komunitas ojol di Depok, Jawa Barat, yang tergabung dalam Grab Depok Bersatu (GDB) yang memastikan akan tetap bekerja seperti biasa tidak mematikan aplikasi agar konsumen tidak dirugikan. "Kami komunitas ojek online Grab Depok Bersatu menyatakan sikap untuk tetap On Bid," ujar Ketua GDB Firmansyah, yang akrab disapa Cang Ite.
Dia mengatakan bahwa mereka menghargai tuntutan sejumlah driver. Namun, pihaknya memastikan seluruh anggota di di bawah GDB yang terdiri dari 24 komunitas dengan total anggota lebih dari 1.500 orang tetap on bid mengambil pesanan dari pelanggan.
Baca Juga: Demo Ojol, Gojek Ancam Berikan Sanksi Kepada Driver Jika Hentikan Operasi
Menurut dia, setiap pilihan perlu dihargai karena masing-masing ojol memiliki kebutuhan berbeda-beda, misalnya kebutuhan ekonomi keluarga dan juga bagian dari pekerjaan yang harus dituntaskan. Di sisi lain, ia juga mengkritisi ketika ada tuntutan demo justru ada provokasi sweeping dan bom orderan fiktif ujungnya merugikan driver.
"Kami percaya kalau demokrasi itu saling menghargai perbedaan pendapat. Jadi hargai juga dong driver yang masih mencari nafkah untuk keluarga. Sampai hari ini, penghasilan kami masih cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari dan keluarga. Komunitas kami tidak mendukung adanya demo disertai dengan tindakan sweeping dan bom fiktif, kami tetap OnBid untuk Keluarga Kami," tegasnya.
Komunitas yang tergabung dalam Korwil Jakarta Utara juga menyatakan sikap untuk tetap mengambil orderan. Mansyur yang merupakan ketua komunitas menyebutkan bahwa ia dan anggotanya tetap melayani masyarakat.
"Kami tetap menghargai keputusan teman-teman seperjuangan untuk ikut demo ke Patung Kuda hari ini, namun khusus komunitas Korwil Jakarta Utara dan URC Jakarta Utara akan tetap onbid seperti biasa untuk penuhi kebutuhan keluarga masing-masing. Kami harap teman-teman yang turun ke jalan juga tetap bisa hargai keputusan ini dan tidak melakukan sweeping atau tindakan yang akan merugikan sesama ojol," ungkapnya.
Banyak komunitas ojol lain juga memiliki sikap senada untuk tetap melayani konsumen masyarakat pengguna ojol. Misalnya, Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Jawa Timur memastikan bahwa tidak ada aksi unjuk rasa turun ke jalan. Hal ini ditegaskan oleh Daniel Lukas Rorong, Ketua Frontal yang menyampaikan bahwa, rekan-rekan ojol maupun taksi online di Jawa Timur tetap beroperasi memberikan layanan. "Iya, benar. Tak ada aksi unjuk rasa turun ke jalan pada hari ini," ucapnya.
Salah satunya adalah komunitas ojol di Depok, Jawa Barat, yang tergabung dalam Grab Depok Bersatu (GDB) yang memastikan akan tetap bekerja seperti biasa tidak mematikan aplikasi agar konsumen tidak dirugikan. "Kami komunitas ojek online Grab Depok Bersatu menyatakan sikap untuk tetap On Bid," ujar Ketua GDB Firmansyah, yang akrab disapa Cang Ite.
Dia mengatakan bahwa mereka menghargai tuntutan sejumlah driver. Namun, pihaknya memastikan seluruh anggota di di bawah GDB yang terdiri dari 24 komunitas dengan total anggota lebih dari 1.500 orang tetap on bid mengambil pesanan dari pelanggan.
Baca Juga: Demo Ojol, Gojek Ancam Berikan Sanksi Kepada Driver Jika Hentikan Operasi
Menurut dia, setiap pilihan perlu dihargai karena masing-masing ojol memiliki kebutuhan berbeda-beda, misalnya kebutuhan ekonomi keluarga dan juga bagian dari pekerjaan yang harus dituntaskan. Di sisi lain, ia juga mengkritisi ketika ada tuntutan demo justru ada provokasi sweeping dan bom orderan fiktif ujungnya merugikan driver.
"Kami percaya kalau demokrasi itu saling menghargai perbedaan pendapat. Jadi hargai juga dong driver yang masih mencari nafkah untuk keluarga. Sampai hari ini, penghasilan kami masih cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari dan keluarga. Komunitas kami tidak mendukung adanya demo disertai dengan tindakan sweeping dan bom fiktif, kami tetap OnBid untuk Keluarga Kami," tegasnya.
Komunitas yang tergabung dalam Korwil Jakarta Utara juga menyatakan sikap untuk tetap mengambil orderan. Mansyur yang merupakan ketua komunitas menyebutkan bahwa ia dan anggotanya tetap melayani masyarakat.
"Kami tetap menghargai keputusan teman-teman seperjuangan untuk ikut demo ke Patung Kuda hari ini, namun khusus komunitas Korwil Jakarta Utara dan URC Jakarta Utara akan tetap onbid seperti biasa untuk penuhi kebutuhan keluarga masing-masing. Kami harap teman-teman yang turun ke jalan juga tetap bisa hargai keputusan ini dan tidak melakukan sweeping atau tindakan yang akan merugikan sesama ojol," ungkapnya.
Banyak komunitas ojol lain juga memiliki sikap senada untuk tetap melayani konsumen masyarakat pengguna ojol. Misalnya, Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Jawa Timur memastikan bahwa tidak ada aksi unjuk rasa turun ke jalan. Hal ini ditegaskan oleh Daniel Lukas Rorong, Ketua Frontal yang menyampaikan bahwa, rekan-rekan ojol maupun taksi online di Jawa Timur tetap beroperasi memberikan layanan. "Iya, benar. Tak ada aksi unjuk rasa turun ke jalan pada hari ini," ucapnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda