Kontrak Transit Gas Rusia lewat Ukraina Berakhir 2024, Konsumen UE Bakal Terpukul

Kamis, 29 Agustus 2024 - 17:49 WIB
Gazprom, yang pernah menjadi pemasok gas utama Uni Eropa, secara dramatis mengurangi ekspornya ke blok tersebut pada tahun 2022, menyusul sabotase pipa Nord Stream.

Sanksi terkait Ukraina yang diperkenalkan oleh Brussels terhadap Rusia sejauh ini tidak menargetkan pasokan gas pipa, tetapi banyak anggota mereka di antaranya, termasuk Polandia, Bulgaria, Finlandia, Belanda, dan Denmark telah menghentikan impor mereka secara sukarela. Namun, beberapa negara Uni Eropa, termasuk Austria, Slovakia, Republik Ceko, dan Italia masih mengimpor gas Rusia lewat Pipa.

Ada kekhawatiran bahwa aliran gas dapat berhenti sebelum waktunya setelah serangan militer Kiev ke Wilayah Kursk Rusia, di mana titik transit gas ke Ukraina, Sudzha, berada. Tahun lalu, Gazprom memasok sekitar 15 bcm gas ke Uni Eropa (UE) melalui rute tersebut, yang berjumlah 4,5% dari total konsumsi blok tersebut.

Gazprom melaporkan sebelumnya bahwa transit gas melalui Sudzha terus berlanjut sejalan dengan volume yang dikontrak. Sementara itu dilansir Bloomberg mengutip sumber terkait, bahwa pejabat Eropa sedang dalam pembicaraan dengan Ukraina untuk menjaga agar gas Rusia tetap mengalir tahun depan.
(akr)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More