Tiki-Taka Bea Cukai Gairahkan Ekspor Produk Lokal

Selasa, 10 September 2024 - 15:52 WIB


Di Jakarta, Bea Cukai membantu ekspansi bisnis produsen tekstil lokal. Kanwil Bea Cukai Jakarta berikan izin fasilitas kawasan berikat pada PT Suryamandiri Tekstilbuana. Perusahaan manufaktur tersebut bergerak di bidang tekstil atau pakaian yang aktif sejak tahun 2019.

Berlokasi di Jakarta Utara, PT Suryamandiri Tekstilbuana memproduksi pakaian seragam dan memasarkan produknya ke pasar global, seperti New Zealand dan Australia. "Izin fasilitas kawasan berikat ini kami berikan kepada PT Suryamandiri Tekstilbuana sebagai dukungan untuk ekspansi bisnis yang semakin efisien," ujar Kepala Kanwil Bea Cukai Jakarta, Rusman Hadi.

Kawasan berikat adalah tempat penimbunan berikat untuk menimbun barang impor dan/atau barang yang berasal dari tempat lain dalam daerah pabean, guna diolah atau digabungkan sebelum diekspor atau diimpor untuk dipakai. Barang-barang yang diimpor guna diolah dan digabungkan tersebut mendapatkan penangguhan bea masuk, tidak dipungut PPN, PPnBM, dan PPh pasal 22 impor.

Fasilitas kawasan berikat ini diberikan pemerintah, melalui Bea Cukai untuk mendorong terciptanya daya saing produk Indonesia. Menciptakan iklim investasi yang semakin kondusif, memperluas lapangan kerja, mendorong ekspor, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Direktur PT Suryamandiri Tekstilbuana Titonius Karto mengatakan, fasilitas kawasan berikat akan memberi manfaat berupa efisiensi biaya operasional. “Biaya tersebut dapat dialokasikan ke kebutuhan lainnya, seperti penambahan tenaga kerja. ”Dengan kemudahan itu kami siap melakukan ekspansi bisnis yang semakin efisien,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu perusahaan penerima fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor Industri Kecil dan Menengah (KITE IKM), PT Inizio berhasil mengekspor kursi kayu dan furnitur rotan sintetis. Furnitur senilai Rp540 juta diekspor ke Amerika menggunakan satu kontainer berukuran 40 feet pada Rabu (11/8/2024).

Kepala Kantor Bea Cukai Semarang, Bier Budy Kismulyanto mengatakan, perusahaan manufaktur di bidang furnitur yang berlokasi di Kendal ini fokus pada kegiatan ekspor. Mayoritas produk yang dihasilkan dibuat dari alumunium yang dililit anyaman rotan sintetis dengan paduan kayu jati.

“PT Inizio adalah perusahaan yang kami berikan fasilitas KITE IKM sejak tahun 2020. Dengan fasilitas tersebut, perusahaan bisa menekan biaya produksi sehingga produknya bisa bersaing di pasar internasional,” ungkapnya.

Kepala Produksi PT Inizio, Hartono menjelaskan pembuatan produk dilakukan secara konvensional oleh perajin. Baik dalam tahap menganyam ataupun mendesain. “Rata-rata ekspor kami bisa mencapai 60 kontainer setiap bulannya. Tujuan ekspornya 80% ke Eropa, Jepang dan Amerika,” jelas Hartono.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More