5 Negara Benua Amerika yang Berpotensi Gabung BRICS
Rabu, 18 September 2024 - 17:53 WIB
Presiden Venezuela juga mendorong dedolarisasi untuk mengatasi "penggunaan mata uang AS secara sembarangan sebagai mekanisme perang ekonomi melawan masyarakat bebas di dunia." Ia menyatakan, bahwa Caracas sudah mengumpulkan pengetahuan dalam perang melawan sanksi AS.
Ketertarikan Kuba untuk memperluas hubungan dengan BRICS, dilontarkan oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov setelah melakukan pembicaraan dengan mitranya dari Kuba, Bruno Rodriguez Parrilla.
"Kami mencatat minat teman-teman Kuba kami, dan bahkan tertarik untuk bekerja sama dengan BRICS. Sebagai ketua kelompok saat ini, Rusia akan mendukung sikap ini. Saya yakin bahwa negara-negara anggota lain akan bereaksi positif terhadap pengajuan Kuba untuk status di BRICS," kata Lavrov.
"Bidang kemanusiaan, budaya, dan pendidikan adalah bidang kerja sama yang sangat penting dengan sejarah panjang," kata diplomat tersebut.
Lavrov menekankan, bahwa selama negosiasi, Rusia dan Kuba sangat menghargai koordinasi kedua negara di panggung internasional. "Kami berbagi posisi yang sama dalam mendukung penghormatan terhadap Piagam PBB dalam semua kedalaman dan keterkaitan dari semua prinsipnya," ungkapnya.
"Kami sepenuhnya setuju tentang perlunya membangun tatanan dunia yang lebih adil dan lebih demokratis berdasarkan prinsip kesetaraan kedaulatan negara, yang diabadikan dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1945, akan tetapi telah diabaikan oleh Barat dalam hampir semua situasi yang muncul di panggung internasional sejak pembentukan PBB," ungkap Lavrov menekankan.
Bank Pembangunan Baru (NDB) – yang didirikan oleh BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) pada tahun 2015 – telah menerima Uruguay sebagai anggota baru. Dewan Gubernur NDB memberi wewenang kepada Bank untuk melakukan negosiasi formal dengan calon anggota pada akhir tahun 2021.
Uruguay menjadi negara Amerika Latin pertama yang bergabung dengan NDB. “Uruguay melihat NDB sebagai peluang besar untuk memanfaatkan kerja sama dengan negara-negara anggotanya, dengan tujuan mencapai integrasi internasional yang lebih kuat dalam perdagangan dan arus investasi lintas batas," kata HE Azucena Arbeleche, Menteri Ekonomi dan Keuangan Uruguay saat itu.
3. Kuba
Ketertarikan Kuba untuk memperluas hubungan dengan BRICS, dilontarkan oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov setelah melakukan pembicaraan dengan mitranya dari Kuba, Bruno Rodriguez Parrilla.
"Kami mencatat minat teman-teman Kuba kami, dan bahkan tertarik untuk bekerja sama dengan BRICS. Sebagai ketua kelompok saat ini, Rusia akan mendukung sikap ini. Saya yakin bahwa negara-negara anggota lain akan bereaksi positif terhadap pengajuan Kuba untuk status di BRICS," kata Lavrov.
"Bidang kemanusiaan, budaya, dan pendidikan adalah bidang kerja sama yang sangat penting dengan sejarah panjang," kata diplomat tersebut.
Lavrov menekankan, bahwa selama negosiasi, Rusia dan Kuba sangat menghargai koordinasi kedua negara di panggung internasional. "Kami berbagi posisi yang sama dalam mendukung penghormatan terhadap Piagam PBB dalam semua kedalaman dan keterkaitan dari semua prinsipnya," ungkapnya.
"Kami sepenuhnya setuju tentang perlunya membangun tatanan dunia yang lebih adil dan lebih demokratis berdasarkan prinsip kesetaraan kedaulatan negara, yang diabadikan dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1945, akan tetapi telah diabaikan oleh Barat dalam hampir semua situasi yang muncul di panggung internasional sejak pembentukan PBB," ungkap Lavrov menekankan.
4. Uruguay
Bank Pembangunan Baru (NDB) – yang didirikan oleh BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) pada tahun 2015 – telah menerima Uruguay sebagai anggota baru. Dewan Gubernur NDB memberi wewenang kepada Bank untuk melakukan negosiasi formal dengan calon anggota pada akhir tahun 2021.
Uruguay menjadi negara Amerika Latin pertama yang bergabung dengan NDB. “Uruguay melihat NDB sebagai peluang besar untuk memanfaatkan kerja sama dengan negara-negara anggotanya, dengan tujuan mencapai integrasi internasional yang lebih kuat dalam perdagangan dan arus investasi lintas batas," kata HE Azucena Arbeleche, Menteri Ekonomi dan Keuangan Uruguay saat itu.
Lihat Juga :
tulis komentar anda