3 Efek Jika Korut Gabung BRICS, Koalisi Blok Anti-Barat Makin Nyata

Jum'at, 27 September 2024 - 11:20 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong Un mengendarai mobil Aurus di Pyongyang, Korea Utara. FOTO/KCNA/Reuters
JAKARTA - BRICS yang awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan kembali akan memperluas keanggotaannya setelah sebelumnya menerima beberapa negara di Timur Tengah. Perluasan ini nampaknya mendorong Korea Utara untuk bergabung ke kelompok multinasional tersebut.

Dilansir dari Korea Times, delegasi Korea Utara yang dipimpin oleh Wakil Menteri Olahraga Kim Yong-gwon menghadiri pertemuan BRICS Plus di Kazan, Rusia, pada Juni 2024 lalu.

Baca Juga: Negara yang Tersisihkan, Korut Bakal Gabung BRICS Tahun Ini?



Akhir bulan itu, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) milik pemerintah Korea Utara menerbitkan sebuah artikel yang mendukung BRICS dan potensi perluasannya, yang menurut laporan tersebut dapat menentang dominasi dolar AS.

Namun, para ahli mengatakan bahwa keanggotaan Korea Utara tetap tidak mungkin, karena rezim yang terisolasi itu untuk bergabung mungkin tidak mendapatkan persetujuan dari semua negara anggota BRICS.

Meski begitu, bergabungnya Korut dengan BRICS ini bukanlah hal yang tidak mungkin. Bahkan jika benar negara tersebut bergabung, maka kemungkinan beberapa efek di bawah ini akan timbul.

Baca Juga: 3 Sekutu Terkuat Lebanon, Semuanya Anti-Barat

3 Efek Jika Korea Utara Gabung BRICS

1. Korea Utara Menjadi Negara yang Terbuka
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More