3 Efek Jika Korut Gabung BRICS, Koalisi Blok Anti-Barat Makin Nyata
Jum'at, 27 September 2024 - 11:20 WIB
Lim Eul-chul, pakar Korea Utara di Institut Timur Jauh Universitas Kyungnam, menyoroti hubungan Korea Utara dengan China sebagai faktor utama yang memengaruhi potensi keanggotaannya dalam blok anti-AS.
"Meskipun saya tidak akan sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan Korea Utara bergabung dengan BRICS atau Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di masa mendatang, hal itu tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat. Pengaruh Tiongkok sangat penting dalam keputusan ini, tetapi hubungan antara Beijing dan Pyongyang saat ini sedang tegang," kata Lim.
Jika Korea Utara akhirnya bergabung dengan kelompok multilateral yang dipimpin Rusia, ini akan semakin memperkuat BRICS sebagai blok anti-Barat, kata profesor itu.
Seperti yang diketahui jika BRICS saat ini memang didominasi oleh negara-negara anti barat seperti China, Rusia, dan Iran.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
"Meskipun saya tidak akan sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan Korea Utara bergabung dengan BRICS atau Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di masa mendatang, hal itu tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat. Pengaruh Tiongkok sangat penting dalam keputusan ini, tetapi hubungan antara Beijing dan Pyongyang saat ini sedang tegang," kata Lim.
Jika Korea Utara akhirnya bergabung dengan kelompok multilateral yang dipimpin Rusia, ini akan semakin memperkuat BRICS sebagai blok anti-Barat, kata profesor itu.
Seperti yang diketahui jika BRICS saat ini memang didominasi oleh negara-negara anti barat seperti China, Rusia, dan Iran.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(nng)
tulis komentar anda