Apa yang Diperlukan Agar Dolar AS Runtuh? Perang Dunia III Bisa Memicunya

Selasa, 15 Oktober 2024 - 12:50 WIB

Pemicu keruntuhan dolar AS

1. Hiperinflasi



Ketika hiperinflasi terjadi, setiap dolar menjadi kurang berharga. USD10 mungkin dapat membelikan Anda 12 kotak Pepsi hari ini, dan kemudian besok USD10 yang sama hanya dapat membelikan Anda enam Pepsi. Nilai mata uang menjadi semakin rendah, dan ini dapat menciptakan spiral yang akhirnya membuatnya hampir tidak berharga.

Kita telah melihat contohnya di Zimbabwe pada awal tahun 2000-an.

2. Ketidakstabilan Politik



Meskipun bukan sesuatu yang kita harapkan terjadi di AS, pemerintahan dapat digulingkan. Ketika terjadi kudeta militer, perang, atau peristiwa lain yang mengakibatkan pergolakan politik, mata uang suatu negara sering kali menjadi korban.

3. Utang Tinggi



Banyak negara memiliki tingkat utang yang tinggi akhir-akhir ini, tetapi ini semua relatif terhadap kekuatan ekonomi yang mendasarinya. Ketika suatu negara memiliki utang yang sangat tinggi dan ekonomi yang menyusut, hal ini dapat menyebabkan pelarian aset dan jatuhnya mata uang.

Ini hanya -1,6% dari beberapa contoh. Yang lainnya termasuk ketidakseimbangan perdagangan, hilangnya status sebagai mata uang cadangan global, bencana alam atau perang. Semuanya terkait dengan ketidakstabilan di suatu negara, karena mata uang mencerminkan kepercayaan sistem keuangan global terhadap negara tersebut.

4.Status khusus dolar AS

Tidak seperti negara lain di dunia, dolar AS memiliki tempat khusus dalam sistem keuangan global. Itu karena dolar AS merupakan mata uang cadangan global. Itu berarti dolar AS dianggap sebagai mata uang teraman yang ada, dengan banyak negara lain menyimpan dolar AS sebagai cadangan.

Ini bukan sekadar rincian teoritis, tetapi juga praktis. Misalnya, banyak kontrak keuangan global yang didenominasi dalam dolar AS, dan banyak negara yang berjuang untuk mempertahankan mata uang yang stabil menggunakan dolar AS sebagai mata uang nasional mereka sendiri.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More