Pendiri TikTok Zhang Yiming Jadi Orang Terkaya di China, Hartanya Tembus Rp774,6 T

Selasa, 29 Oktober 2024 - 14:48 WIB
Pendiri ByteDance yang merupakan perusahaan induk TikTok, Zhang Yiming menjadi orang terkaya di China dengan kekayaan pribadi mencapai USD49,3 miliar atau setara Rp774,6 triliun. Foto/Dok
SHANGHAI - Pendiri ByteDance yang merupakan perusahaan induk TikTok ,Zhang Yiming menjadi orang terkaya di China dengan kekayaan pribadi mencapai USD49,3 miliar atau setara Rp774,6 triliun (kurs Rp15.713 per USD). Zhang Yiming menyodok ke posisi puncak dalam daftar tahunan orang terkaya China, ketika rekan miliarder-nya di sektor real estat dan energi bernasib kurang baik.

Zhang (41 tahun) mengundurkan diri sebagai kepala eksekutif ByteDance pada tahun 2021, dan menjadi individu ke-18 yang dinobatkan sebagai orang terkaya di China dalam 26 tahun sejak Daftar Orang Kaya China pertama kali diterbitkan oleh Hurun Report, lembaga riset, media dan investasi bisnis yang berbasis di China.





Zhang Yiming menyalip raja air kemasan Zhong Shanshan, yang tergelincir ke tempat kedua karena kekayaannya turun 24% menjadi USD47,9 miliar.

Meskipun ada kasus hukum atas asetnya di AS, pendapatan global ByteDance tumbuh 30% tahun lalu menjadi USD110 miliar, yang ikut mendorong kekayaan pribadi Zhang.

Ketiga dalam daftar adalah pendiri Tencent yang terkenal, Pony Ma. Selanjutnya Colin Huang, pendiri PDD Holdings, tergelincir ke posisi keempat dari posisi ketiga tahun lalu, bahkan ketika platform e-commerce yang fokus pada diskon yakni Pinduoduo dan Temu terus menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang sehat.

Jumlah miliarder China dalam daftar turun 142 menjadi 753, menyusut lebih dari sepertiga dari puncaknya pada tahun 2021. "Ekonomi dan pasar saham China mengalami tahun yang sulit," kata Chairman Hurun Report, Rupert Hoogewerf seperti dilansir Reuters.

Ia manambahkan, penurunan kekayaan yang paling dramatis berasal dari sektor real estat China. Sedangkan elektronik konsumen jelas meningkat pesat, ketika pendiri Xiaomi Lei Jun mendapati hartanya bertambah USD5 miliar pada tahun 2024.



"Panel surya, baterai lithium, dan pembuat EV mengalami tahun yang menantang, karena persaingan yang semakin ketat, menyebabkan lonjakan harga, dan ancaman tarif menambah ketidakpastian," kata Hoogewerf, yang juga kepala peneliti.

"Pembuat panel surya melihat kekayaan mereka turun sebanyak 80% dari puncaknya di 2021, sementara pembuat baterai dan EV masing-masing turun setengahnya dan seperempat," sambungnya.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More