Banjir Uang Tunai, Menteri di Irlandia Diminta Buang-buang Duit
Rabu, 06 November 2024 - 10:14 WIB
JAKARTA - Di Eropa, kebijakan fiskal menyebabkan sakit kepala. Pemerintah Inggris dan Prancis menaikkan tarif pajak secara tajam. Jerman tertatih-tatih oleh rem utang yang dipaksakan sendiri dan Italia mengalami pemborosan utang.
Sementara, Irlandia menghadapi masalah berbeda, pemerintahnya kebanjiran uang tunai sehingga tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan uang tersebut. Perekonomian Irlandia berjalan dengan sangat baik. Pendapatan nasional bruto diproyeksikan akan tumbuh 4,9% tahun ini dan 2,7% tahun depan dan pengangguran hanya 4,3%.
Dikutip dari The Economist, inflasi Irlandia telah turun di bawah 2% dengan posisi fiskal pemerintah sangat solid. Irlandia mengalami surplus pada 2022-2023 dan diharapkan surplus lagi tahun ini.
Para menteri Irlandia memperkirakan surplus senilai 7,5% dari pendapatan nasional tahun ini dan 2,9% pada 2025, bahkan setelah meningkatkan pengeluaran dan memotong pajak.
Irlandia telah menawarkan tarif pajak perusahaan yang kompetitif untuk menarik perusahaan-perusahaan asing sejak tahun 1950-an. Bahkan ketika tunjangan kesejahteraan dipotong tajam dan pajak lainnya meningkat selama krisis euro pada awal 2010-an, pajak perusahaan tetap sebesar 12,5%.
Strategi ini telah menuai hasil yang besar dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2015, penerimaan pajak perusahaan mencapai €7 miliar. Tahun lalu, penerimaannya telah mencapai €24 miliar.
Pemerintah setuju pada tahun 2021 untuk menaikkan tarif pajak perusahaan, sebagai bagian dari kesepakatan yang melibatkan lebih dari 140 negara untuk menetapkan tarif minimum global. Namun, kenaikannya tidak terlalu besar tarif baru yang mulai berlaku tahun ini untuk perusahaan-perusahaan besar adalah 15%.
Ada juga ruang untuk hadiah. Dengan pemilihan umum yang akan diadakan awal tahun depan, anggaran baru-baru ini berisi hadiah. Sementara sebagian besar kementerian keuangan Eropa mundur dari dukungan yang diberikan selama guncangan harga energi pada 2021-2023, rumah tangga Irlandia akan menerima kredit energi sebesar €250 pada musim dingin ini.
Tunjangan anak juga dicabut dan ambang batas pajak penghasilan dinaikkan. Investasi publik dalam infrastruktur ditingkatkan sebesar €3 miliar. Masalah yang dihadapi para pembuat kebijakan Irlandia adalah kurangnya kelonggaran dalam perekonomian. Bank Sentral Eropa akan terus menurunkan suku bunga, menanggapi kondisi suram di tempat lain di benua ini.
Pasar kerja Irlandia sangat ketat. Para menteri di Irlandia sudah berada di bawah tekanan untuk menghamburkan lebih banyak uang. Para pembuat kebijakan Irlandia sadar bahwa basis pajaknya sempit dan juga berlimpah. Pada 2022, hanya 10 perusahaan yang menyumbang tiga perlima dari penerimaan pajak perusahaan. Selain itu, pajak perusahaan mencapai 27% dari semua penerimaan tahun itu, lebih dari dua kali lipat rata-rata OECD.
Sementara, Irlandia menghadapi masalah berbeda, pemerintahnya kebanjiran uang tunai sehingga tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan uang tersebut. Perekonomian Irlandia berjalan dengan sangat baik. Pendapatan nasional bruto diproyeksikan akan tumbuh 4,9% tahun ini dan 2,7% tahun depan dan pengangguran hanya 4,3%.
Dikutip dari The Economist, inflasi Irlandia telah turun di bawah 2% dengan posisi fiskal pemerintah sangat solid. Irlandia mengalami surplus pada 2022-2023 dan diharapkan surplus lagi tahun ini.
Para menteri Irlandia memperkirakan surplus senilai 7,5% dari pendapatan nasional tahun ini dan 2,9% pada 2025, bahkan setelah meningkatkan pengeluaran dan memotong pajak.
Irlandia telah menawarkan tarif pajak perusahaan yang kompetitif untuk menarik perusahaan-perusahaan asing sejak tahun 1950-an. Bahkan ketika tunjangan kesejahteraan dipotong tajam dan pajak lainnya meningkat selama krisis euro pada awal 2010-an, pajak perusahaan tetap sebesar 12,5%.
Strategi ini telah menuai hasil yang besar dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2015, penerimaan pajak perusahaan mencapai €7 miliar. Tahun lalu, penerimaannya telah mencapai €24 miliar.
Pemerintah setuju pada tahun 2021 untuk menaikkan tarif pajak perusahaan, sebagai bagian dari kesepakatan yang melibatkan lebih dari 140 negara untuk menetapkan tarif minimum global. Namun, kenaikannya tidak terlalu besar tarif baru yang mulai berlaku tahun ini untuk perusahaan-perusahaan besar adalah 15%.
Ada juga ruang untuk hadiah. Dengan pemilihan umum yang akan diadakan awal tahun depan, anggaran baru-baru ini berisi hadiah. Sementara sebagian besar kementerian keuangan Eropa mundur dari dukungan yang diberikan selama guncangan harga energi pada 2021-2023, rumah tangga Irlandia akan menerima kredit energi sebesar €250 pada musim dingin ini.
Tunjangan anak juga dicabut dan ambang batas pajak penghasilan dinaikkan. Investasi publik dalam infrastruktur ditingkatkan sebesar €3 miliar. Masalah yang dihadapi para pembuat kebijakan Irlandia adalah kurangnya kelonggaran dalam perekonomian. Bank Sentral Eropa akan terus menurunkan suku bunga, menanggapi kondisi suram di tempat lain di benua ini.
Pasar kerja Irlandia sangat ketat. Para menteri di Irlandia sudah berada di bawah tekanan untuk menghamburkan lebih banyak uang. Para pembuat kebijakan Irlandia sadar bahwa basis pajaknya sempit dan juga berlimpah. Pada 2022, hanya 10 perusahaan yang menyumbang tiga perlima dari penerimaan pajak perusahaan. Selain itu, pajak perusahaan mencapai 27% dari semua penerimaan tahun itu, lebih dari dua kali lipat rata-rata OECD.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda