Buang Dolar AS, 90% Perdagangan Rusia-India Pakai Mata Uang Nasional dan Alternatif

Rabu, 13 November 2024 - 10:25 WIB
Penggunaan mata uang nasional dan alternatif dalam perdagangan antara Rusia dan India tercatat sudah mencapai hampir 90%. Foto/Dok
NEW DELHI - Penggunaan mata uang nasional dan alternatif dalam perdagangan antara Rusia dan India tercatat sudah mencapai hampir 90%. Hal ini disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri Pertama Rusia, Denis Manturov di New Delhi.

Selama lima tahun terakhir, perdagangan bilateral antara kedua negara sudah tumbuh lebih dari lima kali lipat, yang menjadikan India mitra dagang terbesar kedua Moskow.

Manturov mengunjungi India untuk memimpin pertemuan ke-25 Komisi Antarpemerintah Rusia-India untuk membahas Perdagangan, Ekonomi, Ilmiah, Teknis, dan Kerjasama Budaya, bersama dengan Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar.

Membahas topik pembayaran lintas batas, wakil perdana menteri Rusia menekankan, bahwa masalah ini sedang dipantau secara ketat. Perdagangan bilateral telah terpengaruh sejak 2022, ketika Rusia terkena sanksi Barat yang dipimpin AS.



Selain itu terputusnya bank Rusia dari SWIFT, Visa, dan MasterCard , mendorong Rusia dan mitra dagang utamanya untuk menggunakan mekanisme alternatif dalam menyelesaikan perdagangan.

"Pangsa mata uang nasional dan alternatif dalam perdagangan bilateral terus tumbuh dan sudah mencapai 90%. Kami percaya perlu untuk terus bekerja memperluas hubungan antara bank-bank Rusia dan India," kata Manturov.

Sambil memuji kerja sama perdagangan dan ekonomi yang terus berkembang sehingga "mendapat manfaat dari kepercayaan yang dibangun" selama bertahun-tahun, namun kedua belah pihak mengakui ada masalah tertentu yang masih belum terselesaikan.

Ini termasuk ketidakseimbangan perdagangan yang besar yang didorong oleh peningkatan pesat India dalam pembelian minyak mentah dari Rusia. Tercatat impor dari Rusia tahun lalu mencapai USD61,1 miliar, sedangkan ekspor ke India hanya USD4,2 miliar.

Kedua negara telah menyetujui langkah-langkah untuk mendiversifikasi kerja sama ekonomi dan menangani ketidakseimbangan perdagangan
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More