Ancaman Trump dan Fakta-fakta Soal Upaya BRICS Melengserkan Dolar AS

Kamis, 05 Desember 2024 - 16:04 WIB
Ancaman terbaru Trump bisa jadi sinyal yang menunjukkan kekhawatirannya soal kekuatan dolar AS, ketika perlawanan terus muncul dan semakin banyak negara mencoba menggulingkan greenback. Foto/Dok
JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump pada akhir pekan kemarin melontarkan ancaman tarif terbaru di Truth Social, yang kali ini menyasar negara-negara yang menjauh dari dolar AS sebagai mata uang cadangan dan memukul dominasi greenback dalam perdagangan internasional.

Di balik ancaman Trump, ada tren dedolarisasi yang dalam beberapa tahun terakhir seperti mendapatkan momentum karena beberapa negara ingin mengurangi ketergantungan mereka pada dolar AS. Selama hampir 80 tahun, dolar AS telah mendominasi cadangan internasional dan menjalankan perannya sebagai mata uang utama dalam perdagangan global.



Tetapi perlawanan terusmuncul ketika semakin banyak negara – termasuk Brasil, China, dan Rusia – yang mencoba untuk menggulingkan greenback.



Untuk itu ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang dedolarisasi.

Apa itu dedolarisasi?



Greenback adalah mata uang cadangan dominan ekonomi global — yang berarti bahwa dolar AS merupakan mata uang utama yang dipegang oleh bank sentral dunia.

Perjanjian Bretton Woods pada akhir Perang Dunia II menetapkan dolar sebagai mata uang utama perdagangan internasional, itulah sebabnya kontrak berjangka untuk komoditas seperti minyak mentah dan gas alam hampir selalu dihargai dalam dolar.

Kondisi ini menjadi sumber kekuatan ekonomi yang sangat besar bagi AS. Sebagai contoh, dominasi greenback memungkinkan Washington untuk membekukan setengah dari cadangan mata uang asing Rusia dan melarang bank-bank terbesarnya dari sistem pembayaran internasional SWIFT setelah presidennya, Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022.

Kemudian Dedolarisasi muncul sebagai gerakan oleh beberapa negara untuk mengurangi ketergantungan mereka pada dolar dalam perdagangan dan investasi lintas batas –, dimana seringkali dengan tujuan melemahkan AS.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More