Luhut: Jangan Terlena Lokasi Strategis, Kebesaran Wilayah hingga SDA Melimpah
Selasa, 01 September 2020 - 10:08 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan menyatakan, Indonesia kaya akan sumber daya alam dan potensi lainnya yang bisa menjadi kekuatan besar untuk menjadi negara maju. Lantaran hal itu Ia mengajak untuk mengoptimalkan seluruh modal yang sudah dimiliki Indonesia.
(Baca Juga: Luhut Minta Masyarakat Jangan Ditakut-takuti Ekonomi RI Negatif, Sindir Siapa? )
“Kita harus bekerja untuk mengoptimalkan seluruh potensi yang ada. Mengelola kewilayahan Indonesia tentunya memerlukan penguasaan terhadap data dan informasi, khususnya kelautan nasional. Ini yang menjadi salah satu alasan utama kita berkumpul di hari ini untuk finalisasi Nota Kesepahaman antar kita semua,” ujar Menko Luhut di Jakarta, Selasa (1/9/2020).
Menurutnya Indonesia adalah negara besar, dengan area cakupan teritori yang luas dan mempunyai luas perairan sekitar 6,4 juta km2. Menurutnya, Indonesia jauh lebih luas daripada seluruh wilayah Eropa.
“Namun kondisi faktual ini tidak boleh menjadikan kita terlena akan kebesaran wilayah, lokasi strategis dan kekayaan sumber daya alam, hanya akan menjadikan kita sebagai bangsa yang tidak berinovasi, tidak bekerja keras, dan tidak mensyukuri nikmat Tuhan Yang Maha Kuasa,” katanya.
(Baca Juga: Berupaya Boyong 290 Juta Vaksin Covid-19, Luhut Tebar Semangat Optimisme )
Indonesia, lanjut Menko Luhut, juga berada di lokasi yang sangat strategis di dunia, yang menghubungkan jalur pelayaran dan perdagangan dunia. Sambungnya sinergi dan kolaborasi ini diharapkan bisa meningkatkan proses penyelenggaraan data dan informasi kelautan Indonesia.
“Sinergi dan kolaborasi ini diharapkan akan mempercepat dan mempermudah proses penyelenggaraan data dan informasi kelautan Indonesia, Nota Kesepahaman kita ini dapat dijadikan payung hukum atas sinergi penyelenggaraan data dan informasi kelautan dalam konteks pembangunan nasional. Sinergi akan meningkatkan semangat kita sebagai institusi pemerintah dalam melaksanakan amanat yang diberikan kepada kita,” tandasnya.
(Baca Juga: Luhut Minta Masyarakat Jangan Ditakut-takuti Ekonomi RI Negatif, Sindir Siapa? )
“Kita harus bekerja untuk mengoptimalkan seluruh potensi yang ada. Mengelola kewilayahan Indonesia tentunya memerlukan penguasaan terhadap data dan informasi, khususnya kelautan nasional. Ini yang menjadi salah satu alasan utama kita berkumpul di hari ini untuk finalisasi Nota Kesepahaman antar kita semua,” ujar Menko Luhut di Jakarta, Selasa (1/9/2020).
Menurutnya Indonesia adalah negara besar, dengan area cakupan teritori yang luas dan mempunyai luas perairan sekitar 6,4 juta km2. Menurutnya, Indonesia jauh lebih luas daripada seluruh wilayah Eropa.
“Namun kondisi faktual ini tidak boleh menjadikan kita terlena akan kebesaran wilayah, lokasi strategis dan kekayaan sumber daya alam, hanya akan menjadikan kita sebagai bangsa yang tidak berinovasi, tidak bekerja keras, dan tidak mensyukuri nikmat Tuhan Yang Maha Kuasa,” katanya.
(Baca Juga: Berupaya Boyong 290 Juta Vaksin Covid-19, Luhut Tebar Semangat Optimisme )
Indonesia, lanjut Menko Luhut, juga berada di lokasi yang sangat strategis di dunia, yang menghubungkan jalur pelayaran dan perdagangan dunia. Sambungnya sinergi dan kolaborasi ini diharapkan bisa meningkatkan proses penyelenggaraan data dan informasi kelautan Indonesia.
“Sinergi dan kolaborasi ini diharapkan akan mempercepat dan mempermudah proses penyelenggaraan data dan informasi kelautan Indonesia, Nota Kesepahaman kita ini dapat dijadikan payung hukum atas sinergi penyelenggaraan data dan informasi kelautan dalam konteks pembangunan nasional. Sinergi akan meningkatkan semangat kita sebagai institusi pemerintah dalam melaksanakan amanat yang diberikan kepada kita,” tandasnya.
(akr)
tulis komentar anda