Luhut Minta Masyarakat Jangan Ditakut-takuti Ekonomi RI Negatif, Sindir Siapa?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, agar masyarakat tidak terpengaruh dan gampang ditakuti-takuti dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal III bakal negatif. Dimana secara teknis, jika hal itu terjadi maka Indonesia masuk ke dalam jurang resesi karena dua kuartal berturut-turut mengalami pertumbuhan negatif.
(Baca Juga: Ancaman Resesi Makin Nyata, Sri Mulyani: Pemulihan Ekonomi Kita Sangat Rapuh )
"Kunci mendorong pemulihan pertumbuhan ekonomi di kuartal III adalah kompak, bekerja sama, semangat inovasi, dan menjaga optimisme. Dan kita juga jangan ditakut-takuti kalau sampai negatif dalam kuartal III ini," kata Menko Luhut dalam webinar virtual, Minggu (30/8/2020).
Dia melanjutkan, selain inovasi, kerja sama, upaya membentengi diri agar tidak mudah ditakuti itu juga menjadi kunci berhasilnya pemulihan ekonomi. Seperti diketahui ancaman resesi semakin nyata, di tengah proyeksi sepanjang tahun 2020 bahwa ekonomi Indonesia akan berada di kisaran minus 1,1% hingga positif 0,2%.
"Kita juga harus menjaga optimisme, dalam hidup optimisme itu penting. Dalam keadaan yang sangat tertekan, kita harus optimis dan itu saya hadapi dalam perjalanan karir saya. Dalam keadaan yang sulit pun saya tetap optimis, pasti saya dapat solusi untuk menyelesaikan masalah itu," bebernya.
(Baca Juga: Indonesia Tidak Akan Selamat, Waktu 1,5 Bulan Tidak Cukup Hindari Resesi )
Sambung Luhut menambahkan, World Bank menyatakan bahwa Indonesia termasuk negara yang bisa recovery secara cepat. Hal ini bisa dijadikan penyemangat dalam mendongkrak ekonomi Indonesia.
"Kita berjuang sekuat-kuatnya sehingga bisa kuartal III ini dekat dengan 0 atau minus 0 koma sekian. Tapi kalau itu terjadi, itu bukan akhir segalanya, tadi malam diskusi dengan World Bank, mereka mengapresiasi program yang kita lakukan ini. Mereka melihat Indonesia lebih mudah recovery," tandasnya.
(Baca Juga: Ancaman Resesi Makin Nyata, Sri Mulyani: Pemulihan Ekonomi Kita Sangat Rapuh )
"Kunci mendorong pemulihan pertumbuhan ekonomi di kuartal III adalah kompak, bekerja sama, semangat inovasi, dan menjaga optimisme. Dan kita juga jangan ditakut-takuti kalau sampai negatif dalam kuartal III ini," kata Menko Luhut dalam webinar virtual, Minggu (30/8/2020).
Dia melanjutkan, selain inovasi, kerja sama, upaya membentengi diri agar tidak mudah ditakuti itu juga menjadi kunci berhasilnya pemulihan ekonomi. Seperti diketahui ancaman resesi semakin nyata, di tengah proyeksi sepanjang tahun 2020 bahwa ekonomi Indonesia akan berada di kisaran minus 1,1% hingga positif 0,2%.
"Kita juga harus menjaga optimisme, dalam hidup optimisme itu penting. Dalam keadaan yang sangat tertekan, kita harus optimis dan itu saya hadapi dalam perjalanan karir saya. Dalam keadaan yang sulit pun saya tetap optimis, pasti saya dapat solusi untuk menyelesaikan masalah itu," bebernya.
(Baca Juga: Indonesia Tidak Akan Selamat, Waktu 1,5 Bulan Tidak Cukup Hindari Resesi )
Sambung Luhut menambahkan, World Bank menyatakan bahwa Indonesia termasuk negara yang bisa recovery secara cepat. Hal ini bisa dijadikan penyemangat dalam mendongkrak ekonomi Indonesia.
"Kita berjuang sekuat-kuatnya sehingga bisa kuartal III ini dekat dengan 0 atau minus 0 koma sekian. Tapi kalau itu terjadi, itu bukan akhir segalanya, tadi malam diskusi dengan World Bank, mereka mengapresiasi program yang kita lakukan ini. Mereka melihat Indonesia lebih mudah recovery," tandasnya.
(akr)