Perang Ukraina Diprediksi Berakhir di 2025, IMF Buka-bukaan Kondisi Ekonomi Kiev

Selasa, 24 Desember 2024 - 10:44 WIB
Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan perang Ukraina kemungkinan bakal berakhir di penghujung 2025, atau sekitar pertengahan 2026. Foto/Dok
WASHINGTON - Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan perang Ukraina kemungkinan bakal berakhir di penghujung 2025, atau sekitar pertengahan 2026. Dalam tinjauan keenamnya seiring fasilitas dana yang diperpanjang (EFF) untuk Ukraina, IMF mengklaim ekonomi Ukraina dalam kondisi stabil.

Organisasi pinjaman global itu juga menerangkan, bahwa Kiev terus mencapai indikator target yang ditetapkan oleh IMF. Diketahui IMF telah memberikan persetujuan dana USD1,1 miliar untuk mendukung anggaran Kiev, sehingga jumlah total bantuan keuangan ke Ukraina di bawah program tersebut menjadi USD9,8 miliar.



Nilai total program EFF, yang berlangsung hingga 2027 yakni mencapai USD15.5 miliar. Menurut IMF, kinerja Ukraina di bawah programnya 'tetap kuat' dan ekonominya menunjukkan "ketahanan yang lebih baik dari yang diharapkan terhadap guncangan energi."



Namun IMF memperkirakan tahun depan bakal terjadi perlambatan karena "pasar tenaga kerja yang semakin ketat, dampak serangan Rusia terhadap infrastruktur energi Ukraina, dan ketidakpastian yang berkelanjutan tentang perang."

Menurut skenario dasar IMF, PDB Ukraina diperkirakan akan tumbuh sebesar 4% pada tahun 2024, sedangkan inflasi diproyeksikan naik menjadi 10%. Pada tahun 2025, IMF memperkirakan bahwa pertumbuhan PDB Ukraina akan berada di antara 2,5% dan 3,5%.

Namun, dalam skenario downside, yang memperkirakan konflik berkepanjangan, Ukraina diprediksi akan mengalami guncangan ekonomi yang lebih dalam, termasuk pemulihan PDB yang lebih lambat, lonjakan inflasi, dan defisit fiskal yang signifikan lebih dari 20% hingga 2026.

Dalam skenario ini, kesenjangan pembiayaan eksternal Ukraina juga diramalkan bakal tembus lebih dari USD177 miliar, dibandingkan dengan USD148 miliar di bawah perkiraan dasar.

Laporan IMF muncul ketika Ukraina menghadapi rekor defisit anggaran sebesar USD43,9 miliar pada tahun 2024 dan sangat bergantung pada pendukung internasionalnya untuk menutupi sebagian besar kebutuhan keuangan negara.

Sejak eskalasi konflik Ukraina pada tahun 2022 hingga sekarang, Kiev telah menerima bantuan sekitar USD238,5 miliar dari Barat, terhitung sedikit kurang 90% dari pengeluaran anggaran negara untuk periode ini, menurut perhitungan yang diterbitkan oleh RIA Novosti pada hari Minggu, berdasarkan data dari Kementerian Keuangan Ukraina dan sumber terbuka lainnya.



Donor terbesar untuk Ukraina selama tiga tahun terakhir adalah AS, yang telah memberi Ukraina sekitar USD95,2 miliar, dengan dua pertiga di antaranya dalam bentuk bantuan militer.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More