Harta Karun Tanah Jarang di Greenland Jadi Rebutan China dan AS

Rabu, 15 Januari 2025 - 13:19 WIB
Baik Sage maupun Barnes tidak mengungkapkan nama-nama pejabat yang mereka temui atau perusahaan China yang mengajukan penawaran. Departemen Luar Negeri AS dan Gedung Putih tidak menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari laporan tersebut, sementara Kementerian Luar Negeri Denmark juga menolak berkomentar.

Seperti diketahui mineral tanah jarang adalah komponen penting dalam teknologi canggih dan peralatan militer, karena sifat magnetiknya yang kuat. hal itu menjadikan tanah jarang menjadi penting secara strategis dalam berbagai industri, mulai dari kendaraan listrik hingga sistem rudal.

Deposit Tanbreez ditaksir 30% di antaranya terdapat tanah jarang berat. Di antara mineral lainnya, situs ini mengandung galium, yang umum ditemukan di semikonduktor, transistor, dan perangkat elektronik kecil.

Sebelumnya Trump sejak masa jabatan pertamanya, telah menyuarakan rencana untuk menguasai Greenland, wilayah Arktik yang dikuasai Denmark sejak tahun 1979, dan sudah menjadi rumah bagi pangkalan militer AS.

Berbicara kepada wartawan pada hari Selasa kemarin, Trump mengatakan pulau itu (Greenland) menjadi "kebutuhan mutlak" untuk keamanan nasional AS, dan dia tidak akan mengesampingkan langkah-langkah militer atau ekonomi untuk mendapatkannya.

Sementara itu pemerintah Greenland dengan tegas menolak rencana Trump, dengan menyebutnya "ide yang tidak masuk akal." Ditambah Denmark juga menentang proposal tersebut.

Di sisi lain Washington semakin vokal dalam memperingatkan tentang risiko yang ditimbulkan oleh dominasi China di pasar tanah jarang global. Pada tahun 2022, China menyumbang sekitar 60% dari produksi global dan 85% dari kapasitas pemrosesan tanah jarang, dan AS khawatir tentang ketergantungan global pada Beijing untuk bahan-bahan penting.



China juga menganggap tanah jarang menjadi sangat penting bagi pembangunan ekonominya. Pada bulan Desember, Beijing melarang ekspor jenis mineral dan logam langka tertentu ke AS sebagai tanggapan atas pengawasan ekspor terbaru Washington pada komponen utama untuk membuat semikonduktor. Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa langkah itu "untuk menjaga keamanan nasional."
(akr)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More